[PAGAR ALAM/SUMATERA SELATAN], Kamis, 6 November 2025, 14.05 WIB — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan Gunung Dempo masih berstatus Level II (Waspada). Masyarakat dan wisatawan diminta tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif serta memperluas jarak hingga 2 kilometer ke sektor utara arah bukaan kawah. Pos Pengamatan setempat menyebut aktivitas kegempaan masih terpantau fluktuatif, tanpa indikasi kenaikan status.
Dalam evaluasi berkala Badan Geologi, Dempo—stratovolkano 3.173 mdpl di Kota Pagar Alam—memperlihatkan kegempaan hembusan, low frequency, dan tremor mikro dalam intensitas rendah–sedang.
Rekomendasi keselamatan tetap: hindari tepi kawah, waspada gas vulkanik berbahaya, dan patuhi rambu penutupan jalur pendakian menuju area puncak. Aparat daerah diimbau menjaga akses masuk jalur tidak resmi yang kerap dilalui pendaki atau wisatawan.
PVMBG — ‘Gunung Dempo berada pada Level II (Waspada). Masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah serta 2 km ke sektor utara arah bukaan kawah. Ikuti informasi resmi dan jangan terpancing kabar tidak terverifikasi.’
Dampak bagi warga dan pelaku usaha wisata di Pagar Alam meliputi pembatasan aktivitas di sekitar kawasan puncak, potensi hujan abu tipis saat terjadi hembusan/erupsi kecil, serta risiko paparan gas di area lembah dekat kawah.
Operator kebun teh, pengelola homestay, dan jasa pemandu pendakian disarankan menyesuaikan paket wisata—mengalihkan rute ke spot foto pada ketinggian menengah dan memastikan tamu menggunakan masker serta kacamata pelindung bila ada sebaran abu.
Riwayat 2025 mencatat letusan singkat pada 7–9 Agustus dengan kolom abu hingga ±1.200 meter di atas puncak dan beberapa kejadian hembusan pada hari-hari berikutnya.
Setelah itu, pengamatan harian menunjukkan kondisi relatif stabil namun tetap waspada. Tidak ada perubahan tingkat aktivitas sejak peningkatan ke Level II pada 7 Januari 2022; larangan radius tetap berlaku demi keselamatan.
Langkah lanjut/imbauan: (1) Patuhi radius 1 km dan 2 km ke sektor utara; (2) Gunakan masker saat ada debu vulkanik; (3) Tutup penampungan air terbuka; (4) Hindari berlama-lama di lembah/arah aliran sungai berhulu kawah saat hujan; (5) Pelaku wisata memasang pengumuman penutupan area puncak; (6) Pantau pembaruan PVMBG/BPBD serta sirene/imbauan lapangan.







