Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Jembatan Kampuang Apa Rapuh, Bupati Padang Pariaman Stop Truk Tambang

Akses warga dijaga, kendaraan berat dialihkan

Bupati Padang Pariaman hentikan truk tambang
Bupati Padang Pariaman hentikan truk tambang

[PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT], Senin, 8 Desember 2025, 10.00 WIB — Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menghentikan sementara lalu lintas truk tambang bertonase berat yang melintasi Jembatan Kampuang Apa, menyusul kerusakan serius pada konstruksi jembatan akibat banjir dan arus deras beberapa pekan terakhir. Kebijakan ini diambil untuk mencegah kerusakan lebih parah dan menjaga keselamatan warga yang bergantung pada jembatan tersebut.

Bupati Padang Pariaman menegaskan keputusan ini diambil setelah meninjau langsung kondisi jembatan bersama dinas teknis dan aparat kecamatan.

Retakan dan pelemahan struktur dilaporkan muncul di beberapa titik, sementara pondasi jembatan terkikis derasnya aliran sungai saat banjir bandang melanda. Truk pengangkut material tambang yang rutin melintas dinilai berpotensi mempercepat kerusakan.

Baca Juga:  Akses Kelok 9 Normal, Pengendara Diimbau Waspada

“Untuk sementara, seluruh truk tambang dan kendaraan bertonase besar kami alihkan ke jalur lain sampai ada hasil kajian teknis yang jelas.

Keselamatan warga dan keberlangsungan akses jauh lebih penting,” ujar Bupati, seraya meminta perusahaan tambang menghormati kebijakan ini dan membantu menjaga infrastruktur di sekitar lokasi operasi.

Keputusan ini berdampak langsung pada aktivitas warga di dua sisi jembatan yang menjadi akses utama menuju fasilitas pendidikan, pasar, dan pelayanan kesehatan. Dengan larangan truk tambang, kapasitas jembatan dapat difokuskan untuk kendaraan ringan, angkutan umum kecil, dan pejalan kaki.

Baca Juga:  Harga Pangan Bergerak, Ini Dampaknya ke Warga Sumatra

Warga mengakui perjalanan logistik material bangunan dan hasil pertanian menjadi sedikit lebih jauh, namun mereka menyebut lebih tenang karena lalu lintas menjadi lebih aman.

Pada saat yang sama, Pemkab Padang Pariaman tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan kajian struktur dan menentukan opsi perbaikan permanen.

Baca Juga:  Harimau Muncul di BRIN Agam dan Lintas Sumatera, BKSDA Tetapkan Siaga Satu

Dalam skema darurat, jembatan penyangga atau penguatan pondasi dapat dipertimbangkan jika curah hujan tinggi masih berlanjut. Warga diminta waspada terhadap potensi kenaikan debit sungai yang bisa mempercepat erosi sekitar tiang jembatan.

Pemkab juga berencana mengundang perwakilan perusahaan tambang untuk membahas kontribusi perbaikan infrastruktur yang dilalui kendaraan mereka.

Pemerintah daerah mengingatkan bahwa aktivitas ekonomi, termasuk pertambangan, harus memperhitungkan daya dukung jalan dan jembatan desa agar akses warga tak menjadi korban. [Menunggu verifikasi] untuk detail teknis kapasitas jembatan dan jumlah truk yang biasa melintas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *