Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Polisi Naikkan ke Penyidikan Kasus Kebakaran PT ASL Batam

Fokus penegakan keselamatan kerja; 43 saksi telah dimintai keterangan

Penyidikan kebakaran PT ASL Batam
Penyidikan kebakaran PT ASL Batam

BATAM, Kamis, 30 Oktober 2025, WIB — Polresta Barelang, Polda Kepulauan Riau, resmi menaikkan penanganan kasus kebakaran kapal MT Federal II di galangan PT ASL Marine Shipyard Batam ke tahap penyidikan. Peristiwa yang terjadi pertengahan Oktober itu menewaskan 14 pekerja dan melukai 17 orang lainnya.

Kapolresta Barelang Kombes Pol. Zaenal Arifin menyebut peningkatan status perkara dilakukan usai gelar perkara internal dan pengumpulan keterangan saksi. Tim penyidik kini memetakan dugaan pertanggungjawaban pidana serta menunggu hasil laboratorium forensik terkait sumber api dan unsur kelalaian.

Hingga hari ini, penyidik telah meminta keterangan sedikitnya 43 saksi dari unsur manajemen, subkontraktor, pekerja, serta instansi terkait. Data korban menunjukkan 14 pekerja meninggal dunia setelah satu korban kritis kembali wafat pada 29 Oktober malam. Sejumlah korban luka masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit di Batam.

Baca Juga:  Riau–Kepri: Harga BBM 1 Oktober, Pertamax Rp 12.800

“Perkara sudah kami tingkatkan ke tahap penyidikan. Fokus kami memastikan pihak yang bertanggung jawab serta menuntaskan alat bukti yang diperlukan,” ujar Kombes Pol. Zaenal Arifin, Kapolresta Barelang. Ia menambahkan, penegakan standar keselamatan kerja menjadi sorotan agar kejadian serupa tidak terulang.

Bagi pekerja dan keluarga korban, peningkatan status perkara memberi kepastian proses hukum dan akses ke hak-hak ketenagakerjaan, termasuk jaminan kecelakaan kerja. Pemerintah daerah dan instansi terkait diimbau memperketat pengawasan keselamatan (K3) di galangan kapal dan industri padat risiko lain di Batam.

Baca Juga:  Gas Sumatra — Medco Akuisisi Blok Sakakemang, Dampak ke Riau–Batam

Kecelakaan MT Federal II merupakan insiden maut kedua yang melibatkan kapal yang sama pada 2025. Penyelidikan sebelumnya pada kejadian bulan Juni menetapkan dua tersangka dari unsur keselamatan kerja. DPRD Batam juga telah menggelar rapat dengan manajemen perusahaan untuk meminta penjelasan dan perbaikan menyeluruh.

Langkah lanjut, kepolisian menuntaskan pemeriksaan saksi kunci, menunggu hasil uji Labfor, serta berkoordinasi dengan dinas tenaga kerja untuk audit K3. Manajemen perusahaan diminta kooperatif menyediakan seluruh dokumen dan rekaman keselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *