Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Kerinci dan Sungai Penuh Terendam, Warga Terisolasi Banjir

Aktivitas desa di bantaran Batang Merao lumpuh, sawah tergenang

Banjir Kerinci Sungai Penuh (Christian Wasserfallen)
Banjir Kerinci Sungai Penuh (Christian Wasserfallen)

KERINCI, Sabtu, 29 November 2025, 09.30 WIB — Hujan deras berhari-hari memicu banjir di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi, merendam permukiman, jalan desa, dan ratusan hektare sawah, membuat aktivitas warga di sejumlah desa seperti Lubuk Suli praktis lumpuh dan mengharuskan pemerintah daerah serta BWS Sumatera VI turun langsung memperkuat penanganan darurat.

Banjir terparah terjadi di Desa Lubuk Suli, Kecamatan Depati Tujuh, yang berada di cekungan bantaran Sungai Batang Merao. Air yang meluap sejak Kamis malam dilaporkan mencapai setinggi pinggang orang dewasa dan menutup ruas jalan utama menuju desa tetangga Kubang, Belui, dan Desa Baru Kubang, membuat warga sulit keluar-masuk desa.

Banyak dapur rumah warga telah kemasukan air, memaksa keluarga bertahan di lantai dua atau mengungsi sementara ke rumah saudara yang lebih tinggi.

Baca Juga:  Hari Batik Nasional, Jambi Wajib Batik 2 Oktober

Pemerintah Provinsi Jambi sebelumnya telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya intensitas hujan dan banjir di sejumlah kabupaten.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VI mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu pemetaan titik banjir, memantau kondisi sungai, dan menyusun langkah teknis mitigasi jangka pendek, termasuk pembersihan sedimen dan sampah di alur sungai serta peninjauan titik lemah tanggul.

Seorang pemuka masyarakat Lubuk Suli, Heri, menuturkan warga berharap pemerintah segera membangun posko dan dapur umum karena stok bahan makanan di rumah-rumah mulai menipis.

Baca Juga:  Banjir di Aceh Selatan, Enam Warga Berhasil Dievakuasi

“Sebagian warga hanya bisa bertahan di rumah, takut arus deras. Kami butuh perahu karet dan bantuan logistik untuk beberapa hari ke depan,” ujarnya sebagaimana dikutip media lokal.

Bencana ini memukul petani padi yang tengah memasuki masa tanam. Ratusan hektare sawah di bantaran Batang Merao dan lahan di Depati Tujuh tergenang, berisiko menurunkan produksi panen pada musim berikutnya.

Akses distribusi hasil bumi dan kebutuhan pokok ke pasar di Sungai Penuh tersendat karena jalan tergenang dan sebagian jembatan hanya dapat dilalui kendaraan tertentu.

Secara meteorologis, Jambi ikut terdampak sistem cuaca basah yang dipengaruhi siklon tropis Senyar dan gelombang atmosfer yang meningkatkan pembentukan awan hujan di sepanjang pegunungan Bukit Barisan dan dataran tinggi Kerinci.

Baca Juga:  Banjir Aceh Barat: 1 Remaja Meninggal, BPBD Pantau Sungai

BMKG memprakirakan hujan sedang–lebat masih berpotensi terjadi beberapa hari ke depan, sehingga banjir berulang dan longsor di tebing jalan desa tetap perlu diwaspadai.

Pemprov Jambi dan pemda Kerinci–Sungai Penuh diimbau mempercepat pendataan rumah rusak, lahan pertanian terdampak, dan kebutuhan mendesak warga, termasuk obat-obatan dan air bersih. Warga yang tinggal di bantaran sungai disarankan menyiapkan tas siaga, menyimpan dokumen penting dan obat rutin di tempat aman, serta segera mengungsi bila permukaan air naik cepat dan arus menguat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *