Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih Dimulai di Padang Pariaman

Fokus hilirisasi perikanan: dermaga, cold storage, pelatihan usaha

Ilustrasi Kampung Nelayan Merah Putih Katapiang
Ilustrasi Kampung Nelayan Merah Putih Katapiang

[PADANG PARIAMAN/SUMBAR], Minggu, 2 November 2025, 09.45 WIB — Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di pantai Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai, resmi dimulai. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menyatakan kawasan ini disiapkan menjadi simpul ekonomi pesisir dengan infrastruktur modern dan pendampingan usaha nelayan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan 65 lokasi KNMP tahap I tahun 2025 se-Indonesia. Katapiang termasuk di dalam daftar melalui Keputusan Menteri KP No. 55/2025, dengan ruang lingkup fasilitas meliputi perbaikan dermaga sandar, sarana rantai dingin, pasar ikan higienis, hingga pelatihan pengolahan dan digitalisasi pemasaran.

Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis menegaskan dukungan daerah. “KNMP akan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru yang terintegrasi dari hulu hingga hilir,” ujarnya dalam seremoni peletakan batu pertama.

Baca Juga:  Harga Beras Lampaui HET, SPHP Bulog Hampir 500 Ribu Ton; Dampaknya ke Sumatra

Bagi warga pesisir, proyek ini diharapkan memperbaiki kualitas tangkapan dan pendapatan melalui penanganan pascapanen yang lebih baik, akses pembiayaan, dan pasar. Pelatihan keuangan mikro, standar mutu, dan sertifikasi produk olahan ikan menjadi bagian dari program.

Sebelumnya, KKP menyampaikan pekerjaan tahap I ditargetkan tuntas menjelang akhir 2025. Di Sumbar, pengembangan dilakukan di dua titik: Padang Pariaman dan Kota Padang, dengan dokumentasi kegiatan awal telah terekam oleh jurnalis foto nasional.

Baca Juga:  UNP Resmikan Institut Konfusius Pertama di Sumatra

Setelah konstruksi awal, pemerintah daerah menyiapkan regulasi pendukung (pengelolaan TPI, kebersihan pesisir, tata ruang laut) dan memastikan pengelolaan fasilitas berkelanjutan oleh kelompok nelayan setempat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *