[SELATPANJANG, RIAU], Sabtu, 25 Oktober 2025, WIB — Pemadaman bergilir berkepanjangan memicu warga Kecamatan Tebingtinggi mendatangi Kantor PLN ULP Selatpanjang, Jumat (24/10) malam. Massa menyampaikan keberatan karena durasi dan jadwal padam dinilai tak menentu. Aksi berlangsung kondusif setelah aparat dan tokoh masyarakat melakukan mediasi.
PLN menyatakan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan menjanjikan langkah pemulihan. Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Dumai menyebut tiga mesin pembangkit dalam proses recovery dan enam mesin tambahan dijadwalkan datang untuk memperkuat daya mampu sistem kelistrikan Kepulauan Meranti. Sebelumnya, gangguan peralatan dan mismatch beban puncak–kapasitas menjadi penyebab penjadwalan padam bergilir sejak pertengahan tahun.
“Kita datang ke sini bukan untuk bikin rusuh. Suara kita lebih didengar kalau disampaikan dengan kepala dingin,” ujar Hendrizal (Bocang), tokoh masyarakat Selatpanjang, kepada warga yang berkumpul. Pernyataan itu meredakan emosi massa sebelum dialog dengan perwakilan PLN.
Dampak padam bergilir terasa pada pelajar yang kesulitan belajar malam hari, pedagang es dan makanan siap saji yang kehilangan omset, serta layanan publik seperti pompa air dan puskesmas yang harus mengandalkan genset. Sejumlah pelaku usaha mikro mengaku menanggung biaya tambahan bahan bakar cadangan, sementara rumah tangga membatasi penggunaan alat elektronik pada jam-jam tertentu.
Pada rapat koordinasi sehari sebelumnya, Pemkab Kepulauan Meranti meminta PLN menyampaikan jadwal pasti dan skenario pemulihan hingga kondisi normal. PLN diminta mengoptimasi perawatan preventif dan kampanye hemat listrik pada beban puncak (pukul 18.00–22.00) sampai mesin tambahan beroperasi.
Riwayat krisis listrik di Meranti menunjukkan pola berulang saat beberapa unit pembangkit down. Pada Juni–Agustus lalu, PLN melakukan perbaikan bertahap dan menyusun jadwal padam untuk menutup selisih daya, namun gangguan kembali muncul pada Oktober. Evaluasi kesiapan suku cadang kritikal dan kontrak rental mesin menjadi salah satu opsi mitigasi percepatan.
Langkah lanjut: UP3 Dumai berjanji turun langsung ke Selatpanjang untuk memantau progres pemulihan dan memastikan informasi ke pelanggan berlangsung transparan. Warga diimbau mematikan beban tak esensial saat puncak, serta melapor jika ada anomali tegangan agar petugas cepat menindaklanjuti.







