Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Listrik Sumbar Pulih 100 Persen, Jalan Nasional Masih Terkoyak

Warga mulai beraktivitas, akses logistik masih terbatas

Kelistrikan Sumbar pulih 100 persen (Burak The Weekender)
Kelistrikan Sumbar pulih 100 persen (Burak The Weekender)

[PADANG, SUMATERA BARAT], Senin, 8 Desember 2025, 09.45 WIB — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan infrastruktur listrik di seluruh Sumatera Barat telah berfungsi 100 persen sejak Jumat, 5 Desember 2025. Namun puluhan ruas jalan dan jembatan nasional masih rusak berat akibat banjir bandang dan longsor, membatasi pergerakan warga dan distribusi logistik.

Pemulihan jaringan listrik dilakukan PLN di 19 kabupaten/kota, dengan wilayah terakhir yang menyala berada di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Jalur berlumpur dan medan terjal membuat perbaikan di titik ini berlangsung lebih lama dibanding daerah lain.

Sebelumnya, pasokan PLN sudah memulihkan sekitar 99,8 persen kelistrikan Sumbar pada awal pekan lalu sebelum akhirnya dinyatakan penuh menyala.

Baca Juga:  Ketua RT Padang wajib daftar Padang Rancak Award

Di sisi lain, kerusakan pada jaringan jalan cukup luas. Data BNPB per 5 Desember mencatat 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional di Sumbar terdampak banjir dan longsor, selain puluhan ruas jalan non-nasional dan puluhan jembatan daerah.

Sejumlah titik seperti jalur Sicincin–Padang Panjang masih sempat mengalami putus total, sehingga perbaikan darurat difokuskan untuk membuka satu lajur bagi kendaraan ringan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan pemulihan listrik bukan berarti penanganan selesai. “Kelistrikan Sumbar sudah berfungsi seratus persen, tapi pekerjaan besar justru ada di perbaikan jalan dan jembatan agar akses bantuan dan ekonomi warga kembali normal,” ujarnya.

Baca Juga:  Pembangunan Pariwisata Sumatera Barat Potensi Besar, Tantangan Lingkungan Serius

Bagi warga dan pelaku usaha, listrik yang kembali menyala menjadi titik balik. Warung, bengkel, sampai usaha rumahan pengolahan makanan mulai beroperasi lagi setelah beberapa hari berhenti total.

Namun keterbatasan akses jalan membuat biaya transportasi barang masih tinggi dan waktu tempuh distribusi logistik ke daerah-daerah seperti Agam, Tanah Datar, dan Pasaman bertambah panjang. Hal ini turut menekan pasokan bahan pokok di beberapa kecamatan.

Baca Juga:  Sitinjau Lauik: Pembebasan Lahan Dikebut 2 Bulan

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah provinsi dan pusat mengerahkan alat berat untuk menangani puluhan titik longsor dan badan jalan yang tergerus air. BNPB mencatat sedikitnya 23 ekskavator, 11 dump truck, dan 6 wheel loader dioperasikan di berbagai titik kritis.

Seiring cuaca yang masih berpotensi hujan sedang hingga lebat, pemerintah mengingatkan warga untuk mewaspadai pergerakan tanah dan tidak memaksakan perjalanan malam hari di jalur perbukitan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *