PANYABUNGAN, SUMATERA UTARA, Selasa, 25 November 2025, 20.30 WIB — Hujan deras sejak akhir pekan membuat banjir di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, meluas ke delapan titik. Sedikitnya 520 kepala keluarga (KK) mengungsi, sejumlah desa di Muara Batang Gadis dan kecamatan lain dilaporkan sulit diakses petugas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina mencatat banjir disertai longsor dan puting beliung terjadi di beberapa kecamatan, terutama Muara Batang Gadis, Huta Bargot, Siabu, dan Batahan. Di empat desa di Muara Batang Gadis, ketinggian air bervariasi dari 1 hingga 4 meter, merendam ratusan rumah warga.
Secara keseluruhan, sedikitnya 520 KK atau sekitar dua ribu jiwa tercatat mengungsi ke rumah kerabat, pos darurat, dan fasilitas umum terdekat. Selain permukiman, banjir juga merusak lebih dari 6 hektare sawah dan lahan pertanian di beberapa desa di Kecamatan Huta Bargot dan sekitarnya, serta mengganggu aktivitas belajar di satu SD negeri yang ikut tergenang.
Kepala Pelaksana BPBD Madina, Mukhsin Nasution, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa. “Kami terus melakukan penanganan darurat bersama kecamatan dan desa, sekaligus pendataan jumlah warga terdampak,” ujarnya dalam laporan resmi yang diterima media.
Di lapangan, tim gabungan BPBD, TNI/Polri, dan relawan fokus pada evakuasi warga lansia, anak-anak, dan ibu hamil dari desa-desa yang akses jalannya tergenang dan tertutup material longsor. Sejumlah titik di Muara Batang Gadis, Siabu, dan Batahan dilaporkan sulit dijangkau kendaraan roda empat, membuat distribusi logistik bergantung pada perahu dan kendaraan berpenggerak ganda.
BNPB sebelumnya melaporkan banjir di Madina sudah terjadi sejak Sabtu, 22 November 2025, dipicu meluapnya beberapa anak sungai termasuk Aek Dolok dan Sungai Parlampungan. BMKG mengaitkan tingginya curah hujan di Sumatra bagian utara dengan kombinasi gelombang atmosfer dan keberadaan Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka yang meningkatkan potensi hujan lebat di Aceh dan Sumut.
BPBD mengimbau warga di bantaran sungai untuk siaga terhadap kenaikan debit air mendadak, menjauh dari lereng curam yang berpotensi longsor, dan segera mengungsi ke lokasi aman bila diminta petugas. Penyaluran bantuan logistik dan pendirian pos pengungsian tambahan disiapkan jika hujan lebat masih berlanjut malam ini. Data jumlah pengungsi dan kerusakan bangunan masih dapat berubah mengikuti pembaruan laporan dari desa-desa terdampak.







