Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Marapi Erupsi; Status Waspada, Radius 3 Km

PVMBG: dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek

Marapi Erupsi (Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/top-view-of-volcano-erupting-during-daytime-73828/)
Marapi Erupsi (Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/top-view-of-volcano-erupting-during-daytime-73828/)

[BUKITTINGGI, SUMATERA BARAT], Jumat, 7 November 2025, 10.35 WIB — Gunung Marapi kembali tercatat erupsi pada awal pekan ini. Pos Pengamatan Gunung Api melaporkan erupsi pada Senin, 3 November 2025 sekitar pukul 10.57 WIB, disusul aktivitas pada Selasa dini hari, 4 November 2025. PVMBG menegaskan status Marapi tetap di Level II (Waspada) dengan rekomendasi larangan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari Kawah Verbeek. Warga di lereng Marapi diminta waspada terhadap potensi hujan abu dan lahar saat turun hujan.

Erupsi 3 November terpantau dengan kolom abu setinggi sekitar 300 meter di atas puncak, berwarna kelabu dan cenderung ke arah tenggara. Aktivitas kegempaan pada periode itu didominasi gempa erupsi dan hembusan; secara keseluruhan, pola aktivitas tahun ini masih fluktuatif dengan sesekali letusan singkat. Pada 4 November dini hari, pos pengamatan kembali mencatat letusan yang memperlihatkan keberlanjutan dinamika di permukaan kawah.

Teguh Purnomo, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, menyebut durasi erupsi pada 3 November berlangsung puluhan detik dengan kolom abu rendah. “Kami mengimbau warga dan pendaki mematuhi rekomendasi PVMBG dan tidak memasuki zona 3 kilometer dari pusat aktivitas. Perhatikan arah angin untuk mitigasi abu,” ujarnya.

Baca Juga:  Sumbar Darurat Banjir-Longsor, Korban Bertambah

Dampak bagi warga mencakup gangguan jarak pandang, iritasi pernapasan, dan licin pada jalan saat abu basah. Pelaku usaha kecil—terutama pertanian sayur dataran tinggi dan pariwisata sekitar Bukittinggi—disarankan menyiapkan penutup tanaman sementara, membersihkan atap/selokan dari timbunan abu, serta menunda aktivitas wisata alam ke area puncak. Pemerintah nagari/kelurahan disarankan memastikan stok masker, kacamata pelindung, dan jalur evakuasi bebas hambatan.

Baca Juga:  BMKG Pasang 33 Sensor Gempa di Mentawai

Sebagai latar, status Marapi diturunkan dari Level III (Siaga) ke Level II (Waspada) sejak akhir 2024 setelah evaluasi data pemantauan menunjukkan tren menurun, namun erupsi episodik masih terjadi sepanjang 2025. Marapi dikenal bertipe erupsi tiba-tiba (vulkanian), sehingga periode tenang tidak selalu menandakan berakhirnya risiko. Ancaman lahar/galodo dapat meningkat pada puncak musim hujan ketika material erupsi tersapu ke hilir.

Baca Juga:  Solok Matangkan Festival 5 Danau 9–11 Oktober 2025

Langkah lanjut bagi warga: gunakan masker saat hujan abu, hindari berteduh di bawah bangunan rapuh ketika abu basah menumpuk, amankan sumber air dari kontaminasi abu, serta patuhi zona terlarang 3 km. Aparat nagari/relawan kebencanaan diminta memperbarui papan informasi zona bahaya, menyiagakan komunikasi radio/WA, dan berkoordinasi dengan BPBD bila terjadi hujan intens di hulu sungai berhulu Marapi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *