[AGAM/TANAH DATAR, Sumatera Barat], Sabtu, 8 November 2025, 09.30 WIB — Gunung Marapi di Sumatera Barat masih berstatus Waspada (Level II). Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) melaporkan erupsi singkat pada Senin, 3 November 2025, sekitar pukul 10.57 WIB dengan kolom abu ±300 meter. PVMBG menegaskan larangan aktivitas dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek.
Laporan harian kegempaan menunjukkan aktivitas vulkanik yang fluktuatif. Pada 4 November tercatat satu gempa letusan berdurasi ±29 detik (amplitudo maksimum ±22,5 mm), beberapa gempa hembusan, serta indikasi vulkanik dalam. Kolom abu cenderung putih–kelabu dengan intensitas tebal, dominan ke sektor tenggara.
“Erupsi 3 November berdurasi singkat. Kami mengimbau masyarakat, pendaki, dan wisatawan mematuhi radius 3 kilometer dari kawah aktif,” ujar Teguh Purnomo, Petugas PGA Marapi. Ia juga mengingatkan penggunaan masker saat terjadi hujan abu serta kewaspadaan di area lereng saat musim hujan.
Bagi warga di Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, dan sekitarnya, potensi dampak mencakup hujan abu ringan, terganggunya jarak pandang, dan risiko kesehatan pernapasan bagi kelompok rentan. Di sektor sungai berhulu Marapi, bahaya lahar meningkat saat hujan lebat; perangkat nagari/kelurahan diminta memastikan jalur evakuasi dan peringatan dini.
Sebagai latar, erupsi besar 3 Desember 2023 menewaskan 23 pendaki. Pada Mei 2024, banjir bandang/lahar dingin di kawasan lereng Marapi menimbulkan puluhan korban jiwa di beberapa kabupaten. Rekam kejadian ini menjadi pengingat pentingnya disiplin mengikuti rekomendasi PVMBG terutama pada periode hujan.
Langkah lanjut: PVMBG mempertahankan Level II sambil memantau pola erupsi. Warga diminta mengikuti informasi resmi PVMBG, BPBD Sumbar, dan pemerintah kabupaten. Pendakian ke zona terlarang ditutup. Saat terjadi hujan deras, hindari bantaran sungai/alur lahar dan siapkan kacamata pelindung serta masker bagi anggota keluarga.







