[BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG], Sabtu, 25 Oktober 2025, WIB — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan sedang–lebat disertai petir/angin kencang di sejumlah provinsi Sumatra hari ini. Wilayah yang perlu diwaspadai mencakup pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung. BMKG juga mengeluarkan peringatan banjir rob untuk pesisir Lampung pada 23–26 Oktober akibat pasang maksimum.
Kota-kota utama yang berpotensi diguyur hujan pada periode siang–malam: Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkalpinang, Tanjungpinang, dan Bandar Lampung. Suhu maksimum umumnya 30–33°C dengan kelembapan tinggi (70–95%). Pada pagi hari beberapa kota berawan; hujan cenderung intens di sore–malam dipicu konvergensi lokal dan aktifnya gelombang atmosfer skala kecil.
“Warga pesisir agar mewaspadai banjir rob saat pasang maksimum, khususnya di Teluk Lampung,” imbau seorang forecaster BMKG Maritim Panjang. Peringatan ini berlaku sampai Minggu (26/10). Di saat bersamaan, prakiraan mingguan BMKG menilai potensi hujan lebat–sangat lebat masih mungkin terjadi pada sebagian wilayah Sumatra hingga awal pekan depan.
Dampak bagi warga: genangan di titik rendah, pohon tumbang, korsleting listrik di permukiman padat, dan keterlambatan perjalanan darat–laut. Nelayan diminta memeriksa prakiraan gelombang sebelum berlayar; pelaku UMKM kuliner dianjurkan menyiapkan stok bahan kering dan pelindung gerobak dari hujan–angin. Komunitas sekolah dapat mengatur ulang kegiatan luar ruang ke pagi hari.
Sebagai latar, dinamika cuaca dipengaruhi penguatan angin baratan dan sea-land breeze di pesisir timur–barat Sumatra. BMKG menekankan indeks petir aktif terjadi menjelang sore, sehingga aktivitas di ruang terbuka (kebun, lapangan) perlu dihindari saat gejala cuaca buruk tampak (awan gelap, angin mendadak kencang).
Langkah lanjut: satgas kebersihan daerah disarankan mempercepat pembersihan saluran di titik rawan; warga menyiapkan tas siaga (lampu senter, baterai, jas hujan), memindahkan barang elektronik dari lantai, serta tidak berteduh di bawah pohon saat hujan petir. Masyarakat pesisir Lampung agar menyesuaikan jam bongkar muat dan menambah tali tambat kapal kecil selama periode rob.
