[BANDAR LAMPUNG, LAMPUNG], Selasa, 7 Oktober 2025, WIB — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang untuk sejumlah provinsi di Sumatra pada Selasa (7/10). Peringatan aktif antara lain tercatat untuk Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Lampung pada rentang pagi–siang. Di laut, Maritim BMKG memprakirakan gelombang 2–2,6 meter di Selat Sunda periode 8–10 Oktober 2025.
BMKG Lampung merilis detail prakiraan harian: pagi cerah–berawan, berpotensi hujan di Mesuji, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Metro, Bandar Lampung, Pesawaran, Pringsewu, Pesisir Barat, Lampung Barat, Way Kanan, dan Lampung Utara.
Siang–malam peluang hujan meluas di sebagian besar wilayah. Peringatan dini setempat pada pagi ini juga menekankan potensi hujan lebat disertai kilat/petir di pesisir dan pegunungan.
Dari sisi kemaritiman, BMKG memproyeksikan gelombang 2–2,6 m di Selat Sunda (segmen barat Pandeglang dan selatan Lampung) pada 8–10 Oktober. Kategori “sedang” (±1,25–2,5 m) hingga menuju 2,6 m menuntut kewaspadaan nakhoda kapal kecil, nelayan, dan pengelola wisata bahari, terutama saat angin timuran menguat.
Perairan barat Sumatra—Sabang, Simeulue, Mentawai, hingga barat Lampung—juga kerap mengalami peningkatan gelombang pada fase ini.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG — ‘Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap hujan lebat yang dapat disertai petir/angin kencang serta gelombang laut tinggi; pantau pembaruan resmi BMKG sebelum beraktivitas,’ bunyi imbauan umum yang dirilis dalam prospek cuaca mingguan.
BMKG juga menyoroti dinamika atmosfer pekan ini—termasuk gelombang ekuatorial—yang mendukung pertumbuhan awan hujan di Sumatra bagian barat.
Dampaknya bagi warga dan UMKM di Sumatra: potensi genangan/banjir lokal saat hujan intens, penundaan aktivitas luar ruang, dan keterlambatan distribusi logistik jika cuaca buruk berbarengan dengan gelombang meningkat di lintasan Selat Sunda.
Pelaku usaha perikanan diminta menyesuaikan jam melaut, mengecek alat komunikasi dan perangkat keselamatan, serta mengamankan perahu saat peringatan gelombang berlaku. Pengemudi lintas-provinsi disarankan mengantisipasi jalan licin dan jarak pandang menurun.
Sebagai pembanding, BMKG mencatat awal Oktober diwarnai hujan sedang–lebat di beberapa daerah Sumatra, termasuk akumulasi harian tinggi di Bengkulu.
Pola fluktuatif ini dipicu interaksi faktor regional seperti gelombang Kelvin/Rossby dan kondisi suhu muka laut hangat di barat Sumatra, yang memperkaya uap air dan memicu konveksi. Dengan latar meteorologis demikian, potensi hujan lebat masih bisa berulang dalam beberapa hari ke depan.
Langkah lanjut yang direkomendasikan: (1) bersihkan talang/drainase rumah dan lingkungan; (2) hindari berteduh di bawah pohon/ papan reklame saat hujan petir; (3) pantau rilis BMKG provinsi/kota untuk pembaruan “nowcasting”; (4) bagi penyeberangan Bakauheni–Merak, cek informasi operasional sebelum berangkat dan pertimbangkan waktu alternatif saat gelombang puncak; (5) nelayan kecil gunakan jaket pelampung, periksa prakiraan angin–gelombang harian.







