[PADANG–PALEMBANG], Kamis, 6 November 2025, 16.10 WIB — Menjelang puncak musim hujan, jajaran kepolisian daerah di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Polda Sumbar menyiagakan 1.008 personel gabungan melalui apel kesiapan di Padang pada Selasa, 4 November 2025. Polda Sumsel menyiapkan sekitar 1.500 personel untuk masa siaga November 2025–Februari 2026. Kebijakan ini sejalan dengan peringatan BMKG mengenai potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem pada periode yang sama.
Di Sumbar, apel kesiapsiagaan dipimpin Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta dan melibatkan unsur BPBD, TNI/Polri, relawan, serta perangkat daerah.
Fokus operasi ialah evakuasi cepat, patroli di titik rawan banjir–longsor, pengaturan lalu lintas saat kejadian, dan dukungan logistik darurat. Sejumlah media lokal mencatat kebutuhan penguatan shelter dan early warning system (EWS) di beberapa kabupaten/kota, yang akan dibahas dalam koordinasi lanjutan pemda dan BPBD.
Di Sumsel, apel siaga bencana digelar di Palembang dengan penguatan peralatan SAR, perahu karet, pompa portable, serta pemetaan wilayah langganan genangan di Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.
Polda menyatakan pola siaga akan berlangsung hingga Februari 2026, mengikuti dinamika cuaca dan potensi banjir di daerah dataran rendah serta bantaran Sungai Musi.
Kepolisian Daerah — ‘Siaga bencana bukan hanya soal jumlah personel, tetapi memastikan rantai komando, peralatan, dan jalur evakuasi berjalan serentak dengan BPBD dan pemerintah daerah. Kami mendorong latihan gabungan dan patroli terpadu di titik rawan.’
Bagi warga, dampak langsung mencakup kemungkinan penutupan sementara akses jalan saat banjir/longsor, pemadaman terbatas untuk keselamatan jaringan, hingga gangguan layanan pelabuhan sungai/penyeberangan.
Pelaku UMKM disarankan menempatkan stok di rak lebih tinggi, menata ulang rantai pasok, dan menyiapkan pencadangan energi untuk pendingin produk segar. Sektor pendidikan dan puskesmas diminta menyiapkan skenario belajar/layanan terbatas jika terjadi paparan banjir lokal.
BMKG melalui siaran pers 2 November 2025 dan pembaruan 4–5 November 2025 mengingatkan puncak musim hujan berada pada November 2025–Februari 2026 dengan potensi hujan lebat di sejumlah wilayah Sumatra.
Pemerintah daerah diminta memperkuat diseminasi peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat, terutama di bantaran sungai dan lereng perbukitan.
Langkah lanjut/imbauan: (1) Simpan dokumen penting dalam kantong kedap air; (2) Kenali jalur evakuasi terdekat dan nomor darurat; (3) Hindari aktivitas di tepi sungai saat hujan intens; (4) Pengendara motor/mobil hindari menerobos genangan; (5) Pantau informasi resmi BMKG, BPBD, dan kepolisian; (6) Laporkan pohon tumbang/longsor kecil ke call center pemda setempat.







