Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

SPHP: penyaluran nasional 344–351 ribu ton; daerah percepat distribusi

Pemerintah minta percepatan; kanal ritel dan operasi pasar diperluas

SPHP
SPHP

[NASIONAL], Sabtu, 20 September 2025 — Badan Pangan Nasional (NFA) melaporkan realisasi penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 344 ribu ton per 10 September 2025 dan 351,1 ribu ton per 11 September 2025. Angka tersebut setara sekitar seperempat target tahunan yang ditetapkan pemerintah. NFA mendorong Bulog memperluas kanal distribusi ke ritel modern, koperasi, serta operasi pasar keliling agar keterjangkauan meningkat dan antrian berkurang.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menegaskan SPHP dijual di bawah harga eceran tertinggi untuk beras medium sehingga daya beli masyarakat terjaga. Di sisi hulu, Bulog mengalokasikan stok cadangan untuk intervensi di titik yang mengalami kenaikan harga lebih cepat. Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani sebelumnya menyebut progres penyaluran terus bertambah tiap pekan, ditopang kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemerintah daerah dan aparat setempat.

Di berbagai provinsi, termasuk Sumatra Barat, Riau, dan Lampung, distribusi SPHP dipadukan dengan penjualan langsung di kelurahan serta pasar tradisional. Model ini memotong mata rantai yang panjang dan mengurangi volatilitas harga harian. NFA juga menyebut kanal baru seperti Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dapat dimanfaatkan untuk memeratakan pasokan hingga ke kecamatan yang jauh dari gudang Bulog.

Baca Juga:  Bulog Gencar Salurkan Beras SPHP, Target 89.861 Ton hingga Desember

Bagi konsumen, ketersediaan SPHP membantu menjaga pengeluaran rumah tangga di tengah fluktuasi harga beras medium–premium. Pedagang ritel kecil didorong transparan memasang label harga dan menyertakan tanda produk SPHP agar pembeli mudah mengenali. Pemda diminta aktif memantau stok dan mengirim data harian ke panel pangan sebagai dasar penentuan lokasi gelaran GPM berikutnya.

Baca Juga:  PTPN IV Salurkan 32 Ton Beras Murah di Riau

Ke depan, pemerintah memantau efek perluasan kanal terhadap inflasi pangan daerah. Jika antrian atau kekosongan stok muncul di satu wilayah, mekanisme redistribusi antar-gudang akan diaktifkan. Pengawasan juga dilakukan untuk mencegah penjualan kembali SPHP di luar ketentuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *