PADANG, Selasa, 11 November 2025, 10.00 WIB — BMKG memprakirakan potensi hujan sedang–lebat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di banyak wilayah Sumatra sepanjang Selasa (11/11) hingga Senin (17/11). Pesisir barat dari Aceh hingga Lampung diminta siaga bencana hidrometeorologi; nelayan/penyeberang di Selat Sunda dan perairan barat Sumatra diminta mewaspadai gelombang 1,25–2,5 meter.
Kombinasi fenomena atmosfer berskala besar—Madden–Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby ekuator—serta sirkulasi siklonik yang bertahan di Samudra Hindia barat Sumatra menjadi pemicu utama. BMKG menyebut sistem ini menjaga atmosfer tetap labil, mendongkrak pertumbuhan awan hujan di sepanjang pesisir barat Sumatra hingga Sumatra bagian selatan. Dampak tidak langsung siklon tropis di Pasifik turut mempengaruhi kondisi angin dan hujan.
Untuk perairan, BMKG Maritim memetakan gelombang kategori sedang (1,25–2,5 m) di Samudra Hindia barat Aceh–Lampung, perairan barat Kep. Nias–Mentawai, Bengkulu, Enggano, hingga Selat Sunda bagian selatan pada periode 11–14 November. Kondisi ini berisiko bagi kapal kecil dan aktivitas wisata bahari. Operator penyeberangan diimbau menyesuaikan operasi bila terjadi peningkatan faktor risiko.
“BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan banjir, genangan, dan longsor, serta memantau peringatan dini cuaca resmi,” tulis BMKG dalam prospek cuaca mingguan 11–17 November 2025.
Dampaknya bagi warga:
- Di kota-kota lembah dan pesisir barat Sumbar, Aceh Barat–Nagan Raya, Pesisir Barat–Lampung, potensi hujan intens bisa memicu genangan di titik rawan drainase.
- Nelayan kecil di perairan barat Sumatra dan Selat Sunda disarankan menunda melaut saat gelombang di atas 2 meter.
- Pengguna jalan lintas pantai barat perlu mengantisipasi longsor tebing jalan saat hujan lebat berkepanjangan.
Sebagai konteks, BMKG sebelumnya mencatat hujan sangat lebat (≥100 mm/hari) terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada pekan ini, menegaskan fase peningkatan intensitas hujan di awal puncak musim hujan. Dengan parameter DMI negatif dan aliran uap air yang menguat ke barat Indonesia, Sumatra masuk zona siaga.
Langkah lanjut: Warga disarankan membersihkan saluran air lingkungan, mengamankan instalasi listrik dari genangan, menyiapkan kantong pasir di titik rawan, dan memantau peringatan dini provinsi yang dirilis berkala (Lampung, Sumut, Bengkulu, Babel) sepanjang hari ini. Nelayan dan operator transportasi laut merujuk prakiraan maritim harian dan peringatan gelombang BMKG sebelum beraktivitas.







