PADANG PARIAMAN, Sumatera Barat, Minggu, 28 September 2025, WIB — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memasang empat unit sirine peringatan dini tsunami di Nagari Ulakan dan Katapiang (Kabupaten Padang Pariaman) serta Kambang Barat dan Amping Parak (Kabupaten Pesisir Selatan). Perangkat bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) 2025 dan terhubung dengan prosedur aktivasi Pusdalops BPBD setempat.
Perangkat diuji fungsi saat serah terima dan akan menjalani uji berkala, termasuk bunyi serempak setiap 26 April pukul 10.00 WIB pada peringatan Hari Kesiapsiagaan Nasional. Sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) turut diberikan kepada relawan, perangkat nagari, dan operator Pusdalops agar sirine terpelihara dan berfungsi optimal.
John Kenedy Azis, Bupati Padang Pariaman — “Bantuan ini sangat penting untuk memperkuat sistem deteksi dini di daerah rawan tsunami seperti Padang Pariaman; kami pastikan peralatan dirawat dan dioperasikan dengan baik.”
Bagi warga, bunyi sirine menandakan status kewaspadaan dan perintah evakuasi ke zona aman sesuai rambu dan jalur yang telah ditetapkan. Sekolah, pasar, dan sentra UMKM di pesisir diimbau menyiapkan prosedur evakuasi cepat, titik kumpul, serta latihan berkala bersama FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana).
Sumbar berada di zona rawan gempa-tsunami di pesisir barat. Di Pesisir Selatan, penguatan kapasitas komunitas berjalan sejak 2023; sebagian nagari—termasuk Amping Parak—mengembangkan inisiatif kesiapsiagaan berbasis komunitas yang terintegrasi dengan SOP peringatan dini.
Pemda dan BPBD menjadwalkan sosialisasi lanjutan, perawatan rutin, dan uji sirine terprogram. Warga diminta mengenali jenis bunyi sirine, memahami jalur evakuasi, dan mengikuti simulasi yang diumumkan pemerintah daerah.







