[DELI SERDANG, Sabtu, 15 November 2025, 10.00 WIB] — Sumatera Utara resmi menjadi tuan rumah Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 dan U20 ke-17 atau The 17th SEA U18 and U20 Athletics Championships yang digelar di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Centre, Kabupaten Deli Serdang, 15–18 November 2025. Ajang ini mencatat rekor sebagai kejuaraan atletik internasional pertama di luar Pulau Jawa dengan jumlah negara peserta terbanyak.
Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution membuka kejuaraan pada Jumat malam, 14 November 2025, disaksikan delegasi asosiasi atletik Asia Tenggara, pengurus KONI Sumut, Pengprov PASI, dan unsur Forkopimda. Pemerintah provinsi menyiapkan stadion atletik baru yang menjadi bagian dari kawasan sport centre, sekaligus salah satu venue warisan persiapan PON, untuk memastikan standar lintasan dan fasilitas pendukung memenuhi regulasi federasi atletik dunia.
Menurut Wakil Ketua Umum PB PASI Tigor M. Tanjung, kejuaraan kali ini diikuti 206 atlet dan 72 ofisial dari 10 negara anggota Asosiasi Atletik Asia Tenggara, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, dan Timor Leste. Total peserta mencapai 278 orang dengan 63 nomor pertandingan, dan hasil lomba diakui dalam perhitungan World Athletics Ranking sehingga penting bagi para atlet muda yang tengah mengejar poin internasional.
Dari kubu tuan rumah, Indonesia menurunkan sekitar 50 atlet, tiga di antaranya putra-putri Sumut yang baru meraih medali di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional. Mereka akan turun di nomor lari jarak menengah dan steeplechase, didampingi pelatih daerah. Gubernur Bobby Nasution menjanjikan beasiswa bagi atlet asal Sumut yang mampu meraih prestasi dan mewakili Indonesia untuk kejuaraan tingkat lebih tinggi, sebagai insentif agar atlet muda serius meniti karier profesional.
“Ini momen penting bagi Sumut untuk menunjukkan diri sebagai tuan rumah yang ramah dan profesional. Kalau kita sukses, bukan mustahil makin banyak event olahraga internasional yang datang, dan itu akan menggerakkan pariwisata sekaligus memotivasi atlet daerah,” ujar Bobby Nasution dalam sambutan pembukaannya, sembari mengajak warga memberi dukungan langsung di tribun stadion.
Bagi warga Sumut, kejuaraan ini membawa multiplier effect di sektor ekonomi lokal. Tinggalnya ratusan atlet dan ofisial selama beberapa hari di kawasan Medan–Deli Serdang mendorong permintaan kamar hotel, jasa transportasi, kuliner, hingga suvenir khas Sumut. Pelaku UMKM di sekitar sport centre memanfaatkan momentum dengan membuka lapak makanan, minuman, dan cendera mata bertema olahraga.
Secara jangka panjang, keberhasilan Sumut menjadi tuan rumah di luar Pulau Jawa memperkuat posisi provinsi ini sebagai salah satu pusat olahraga baru di Indonesia. Infrastruktur atletik yang sudah memenuhi standar internasional dapat dimanfaatkan untuk pembinaan atlet pelajar dan daerah, pemusatan latihan nasional di luar Jawa, dan turnamen rutin tingkat regional yang menarik wisatawan olahraga (sports tourism).
Ke depan, Pemerintah Provinsi Sumut dan PB PASI menargetkan ajang serupa bisa digelar kembali dengan skala lebih besar, sekaligus mendorong lahirnya generasi penerus atlet legendaris Indonesia dari lintasan Sumatera Utara. Masyarakat diimbau menjaga ketertiban dan kenyamanan selama kejuaraan berlangsung agar citra Sumut sebagai tuan rumah internasional tetap positif di mata tamu negara.







