[BATAM, Kepulauan Riau], Minggu, 28 September 2025, WIB — Wakil Gubernur Kepulauan Riau Nyanyang Haris Pratamura mengusulkan penambahan rute penerbangan ke wilayah perbatasan, khususnya Natuna dan Anambas. Usulan itu disampaikan kepada Komite II DPD RI pada pertemuan tindak lanjut aspirasi penyelenggaraan penerbangan di Bandara Hang Nadim Batam.
Usulan mencakup armada dengan kapasitas lebih besar di luar layanan perintis seperti Susi Air/Fast Air. Pemerintah daerah menilai konektivitas antarpulau perlu ditingkatkan seiring percepatan ekonomi Kepri: pertumbuhan triwulan II-2025 mencapai 7,14% (tertinggi di Sumatra), sementara IPM 2024 berada di 79,89 poin (peringkat pertama di Sumatra).
Nyanyang Haris Pratamura, Wakil Gubernur Kepri — “Kepri bertopografi kepulauan dengan tantangan besar. Tambahan rute—terutama ke Anambas dan Natuna—dibutuhkan agar akses warga mudah dan geliat ekonomi-wisata kian kuat.”
Bagi warga pulau terluar, rute reguler berkapasitas lebih besar berpotensi menekan biaya logistik dan memperpendek waktu tempuh layanan kesehatan/pendidikan. Pelaku wisata (hotel, restoran, travel) diharapkan mendapat kepastian jadwal dan kursi pada musim puncak, sementara UMKM memperoleh akses pasar lebih luas.
Historis layanan perintis selama ini terbatas kursi dan frekuensi, sehingga saat cuaca buruk dan lonjakan permintaan terjadi, pasokan kursi tidak elastis. Dengan rute reguler, Batam/Tanjungpinang berfungsi sebagai hub menuju Natuna–Anambas, sekaligus memperkuat posisi Kepri sebagai pintu gerbang Indonesia di perbatasan Singapura–Malaysia.
Langkah lanjut: Pemprov menyiapkan data permintaan rute, skema dukungan operasional awal, dan koordinasi regulator (Kemenhub, AirNav). DPD RI diharapkan mengawal sinkronisasi lintas instansi dan opsi insentif agar rute berkelanjutan tanpa mengganggu layanan perintis.
