PADANG, Sumatera Barat, Jumat, 10 Oktober 2025, WIB — BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada tsunami menyusul gempa kuat di Laut Filipina pada Jumat pagi. Meski peringatan berlaku di kawasan timur Indonesia, warga pesisir Sumbar diingatkan mengecek jalur evakuasi, sirine, dan titik kumpul sebagai langkah kesiapsiagaan.
Gempa tektonik bermagnitudo 7,6 terjadi sekitar pukul 08.43 WIB di barat laut Pulau Karatung. BMKG menerbitkan peringatan tsunami berstatus Waspada untuk sejumlah wilayah di Sulawesi Utara dan Papua. Peristiwa di kawasan timur ini menjadi pengingat bagi daerah rawan tsunami di Sumatera Barat untuk meninjau kembali kesiapan jalur evakuasi, shelter, dan prosedur keluarga darurat.
BMKG juga mencatat kenaikan muka air laut skala minor di Kepulauan Talaud, sekitar 5–7 centimeter, terdeteksi melalui tsunami gauge. Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG — “Tercatat di Tsunami Gauge BMKG di Beo setinggi 7 centimeter dan di Essang 5 centimeter.” Ia menegaskan — “Ya, itu tsunami, tapi kami menyebutnya tsunami minor.” Informasi resmi BMKG menekankan agar masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan otoritas, dan menjauhi pantai bila berada di daerah yang masuk daftar peringatan.
Bagi warga Sumbar, langkah praktis dapat dimulai dari rumah: kenali zona rawan di kelurahan/nagari, petakan rute tercepat menuju lokasi aman (gedung evakuasi, bukit, atau evacuation point), siapkan tas siaga (dokumen, obat, senter, radio, baterai cadangan), serta pahami bunyi sirine peringatan dini. Saat gempa kuat dirasakan lama dan membuat sulit berdiri, segera lakukan evakuasi mandiri ke tempat tinggi tanpa menunggu komando, khususnya di pesisir Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, dan sekitarnya.
Penguatan infrastruktur peringatan dini terus dilakukan. BNPB pada September 2025 menyerahkan dan memasang sirine tsunami melalui program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) di Sumbar—antara lain di Nagari Ulakan dan Katapiang (Padang Pariaman), serta Kambang Barat dan Amping Parak (Pesisir Selatan). Pemerintah daerah menegaskan komitmen perawatan peralatan agar berfungsi optimal saat dibutuhkan. John Kenedy Azis, Bupati Padang Pariaman — “Bantuan ini sangat penting untuk memperkuat sistem deteksi dini di daerah rawan tsunami; kami pastikan peralatan dirawat dan dioperasikan dengan baik.”
Sumbar memiliki dokumen rencana kontinjensi tsunami serta regulasi penataan bangunan publik untuk evakuasi vertikal di kawasan pesisir. Warga dapat meninjau rambu jalur evakuasi di lingkungan masing-masing, memastikan tidak terhalang parkir/pedagang, dan mendorong latihan keluarga minimal dua kali setahun. Pelaku usaha di zona merah dianjurkan menempelkan peta rute evakuasi di dinding, menyiapkan go-box dokumen, dan menugaskan floor warden saat terjadi gempa.
Sebagai tindak lanjut, BPBD kabupaten/kota di pesisir disarankan melakukan uji bunyi sirine terjadwal, drill evakuasi berbasis komunitas, dan pemutakhiran peta mikro-zona risiko hingga tingkat RT/RW. Warga diminta mengikuti informasi resmi BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah; aktif dalam latihan, serta melapor jika rambu rusak atau jalur evakuasi terhalang. Nomor darurat yang perlu disimpan: BPBD setempat, 112 layanan gawat darurat, dan kontak relawan di lingkungan.







