MEDAN/PALEMBANG, Sabtu, 18 Oktober 2025, WIB — Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan Bulog menyalurkan lebih dari 492,5 ribu ton beras hingga 13 Oktober 2025. Di Sumatera Selatan–Bangka Belitung, penyaluran mencapai 12.677 ton per 11 Oktober. Bulog Sumut melaporkan stok beras di gudang cukup untuk kebutuhan hingga November, membantu menahan kenaikan harga di pasar.
Panel Harga Pangan Bapanas menunjukkan harga beras medium rata-rata nasional cenderung melemah pada pekan ini, sementara HET terbaru menempatkan Zona 2—meliputi sebagian besar Sumatra—di Rp 14.000/kg untuk beras medium. Harga eceran beras SPHP dipatok di bawah HET guna memberikan opsi lebih murah bagi konsumen.
Pemimpin Wilayah Bulog Sumsel Babel, Mersi Windrayani: “Sampai hari ini kami telah menyalurkan 12.677 ton beras SPHP di Sumsel–Babel. Penyaluran terus kami jaga kualitas dan kuantitasnya sesuai standar pemerintah.”
Dampak bagi warga dan pedagang: ketersediaan beras SPHP di pasar tradisional/ritel modern membantu menstabilkan harga jelang akhir tahun. UMKM kuliner dapat menjaga margin, sementara rumah tangga berpendapatan rendah memperoleh akses beras di bawah HET.
Sebagai pembanding, sejumlah indikator juga mengonfirmasi tren perbaikan. Bulog pusat menyebut realisasi SPHP hampir setengah juta ton secara nasional. Di Sumut, stok wilayah dilaporkan aman—menopang operasi pasar dan gerakan pangan murah bersama pemda.
Langkah lanjut: Bulog dan pemda melanjutkan operasi pasar dan suplai ke pengecer binaan (RPK/KDMP). Konsumen diimbau memeriksa label SPHP dan memastikan harga sesuai ketetapan. Bapanas melanjutkan pemantauan harian harga untuk respons cepat jika terjadi gejolak.







