MEDAN, Rabu, 8 Oktober 2025, WIB — Perusahaan jasa properti komersial global CBRE mengumumkan ekspansi besar di Indonesia dengan rencana merekrut hampir 100 profesional dalam dua tahun. Langkah ini datang seiring kinerja kuartal II 2025 yang solid, dan diproyeksikan memperkuat layanan industri serta logistik yang relevan bagi pelaku usaha di Sumatra.
CBRE menyatakan perekrutan akan menyasar lini Office, Retail, serta Industrial & Logistics. Ekspansi ini melengkapi kehadiran Turner & Townsend (anak usaha mayoritas CBRE) di Indonesia dan ditopang tim Global Workplace Services. Kepemimpinan advisory Indonesia ditugaskan kepada Angela Wibawa. Perluasan kapasitas diposisikan untuk memberi panduan transaksi, valuasi, hingga manajemen proyek kepada investor dan penyewa.
Dari sisi kinerja, CBRE membukukan pendapatan US$ 9,8 miliar pada kuartal II 2025 (naik 16% tahunan) dengan Core EPS US$ 1,19 (naik 47%). Perseroan juga menaikkan proyeksi Core EPS 2025 menjadi US$ 6,10–6,20. Di Asia Pasifik, pendapatan sewa (leasing) meningkat 12% tahunan, dipimpin India dan Jepang. Pada saat yang sama, total investasi properti komersial Asia Pasifik di kuartal II tercatat US$ 30,9 miliar; turun 17% secara kuartalan namun naik 22% tahunan—dengan penguatan di ritel dan sektor hunian.
“Anshuman Magazine, Divisional President India, South-East Asia, Middle East & Africa — ‘Indonesia’s economic resilience and its position as a powerhouse in Southeast Asia make it a critical market for our strategic growth.’ ” Pernyataan ini menandakan keyakinan perusahaan menggarap kebutuhan pasar yang kian terfragmentasi antara ruang kantor berkualitas, pusat data, serta fasilitas logistik.
Bagi Sumatra, implikasi utama berada pada rantai pasok dan kawasan industri. Penguatan tim advisory CBRE berpotensi membantu konsolidasi permintaan gudang modern untuk e-commerce dan manufaktur ringan di Medan–Binjai–Deli Serdang, serta konektivitas lintas batas Batam–Singapura. Standar bangunan hijau, efisiensi operasional, dan perencanaan sewa jangka menengah–panjang menjadi area yang dapat mendorong penghematan biaya UMKM logistik dan penyewa industri.
Secara latar, CBRE mencatat sentimen penyewaan (leasing sentiment) Asia Pasifik membaik pada kuartal III 2025, meski prospek regional masih dibayangi ketidakpastian perdagangan global. Di tinjauan tengah tahun, CBRE merevisi proyeksi pertumbuhan PDB Asia Pasifik 2025 dari 4,1% menjadi 3,7%. Kombinasi pemulihan investasi bertahap dan “flight-to-quality” membuat pasar membedakan aset inti modern versus stok lama—tren yang juga dapat memengaruhi strategi di Batam, Pekanbaru, dan Palembang.
Ke depan, CBRE menargetkan perekrutan bertahap selama dua tahun dan integrasi layanan advisory–manajemen proyek untuk menyasar kebutuhan investor serta penyewa di sektor industri/logistik, perkantoran, ritel, dan data center. Pelaku usaha di Sumatra disarankan menyiapkan audit portofolio (biaya sewa, efisiensi energi, dan opsi relokasi) serta memantau rilis laporan pasar kuartalan untuk menangkap momentum negosiasi sewa dan investasi. Rincian penempatan personel dan proyek spesifik di luar Jawa menunggu pembaruan resmi perusahaan. [Menunggu verifikasi]







