Gaya Hidup, Gema Sumatra – Dalam sebuah video yang viral, Gus Miftah, seorang tokoh agama dan pembawa acara, terlihat “toyor” kepala istrinya saat menonton konser Denny Caknan.
Video tersebut mengundang kontroversi dan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Banyak netizen dan aktivis perempuan yang mengkritisi tindakan ini, menilai bahwa tindakan tersebut termasuk kekerasan, meskipun Gus Miftah mengklaim itu hanya lelucon dan merupakan bagian dari keseharian mereka.
Gus Miftah menjelaskan bahwa video tersebut telah di edit dan gerakannya di percepat, sehingga terlihat lebih dramatis.
Dalam klarifikasinya, ia menyatakan, “Istri saya ketawa dan menikmati. Tidak ada niat buruk sama sekali.”
Pernyataan ini dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran yang muncul di kalangan masyarakat terkait perlakuan terhadap istrinya.
Gus Miftah menjelaskan bahwa lelucon tersebut bukan untuk menyinggung atau melukai.
Ia menganggap tindakan itu sebagai bentuk kasih sayang yang mungkin di salahpahami oleh beberapa orang.
Namun, aktivis perempuan menyampaikan bahwa tindakan tersebut tetap tidak dapat di benarkan.
Mereka menegaskan pentingnya memperlakukan pasangan dengan hormat.
Kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa di anggap sebagai hal yang dapat di terima.
Beberapa orang berpendapat bahwa situasi tersebut tampak sepele.
Namun, mereka juga menyatakan bahwa pesan yang di sampaikan bisa berpotensi berbahaya dalam hubungan suami-istri.
Banyak pengguna media sosial turut berpartisipasi dalam diskusi ini, membagikan pendapat mereka tentang perlakuan Gus Miftah.
Beberapa mendukung klarifikasinya, sementara yang lain menyatakan bahwa tindakan tersebut menunjukkan ketidakpekaan terhadap isu KDRT.
Kejadian ini memicu dialog tentang perilaku yang di anggap “normal” dalam suatu budaya.
Tindakan tersebut dapat berdampak negatif, terutama bagi mereka yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.
Kasus ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika antara budaya, humor, dan kesadaran akan kekerasan domestik di masyarakat saat ini.
Banyak yang berharap agar kejadian ini bisa menjadi bahan refleksi bagi banyak orang tentang bagaimana seharusnya memperlakukan pasangan dalam konteks kekeluargaan.
Kesadaran akan perlunya saling menghormati dan menghargai dalam hubungan menjadi sangat penting.
Masyarakat di harapkan untuk lebih peka dan memahami bahwa setiap tindakan, sekecil apapun, dapat memiliki makna yang lebih dalam.
Dengan meningkatnya kesadaran akan isu ini, di harapkan akan ada perubahan positif dalam cara orang berinteraksi satu sama lain, terutama dalam hubungan suami-istri.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.