Jakarta, 17 Juli 2025 — Stasiun televisi swasta nasional SCTV kembali membuat gebrakan dengan meluncurkan dua program baru bertema horor dan musik. Kedua tayangan ini ditujukan untuk memperkuat posisi SCTV di segmen prime time dan akhir pekan, serta menjaring pemirsa dari kalangan milenial dan Gen Z yang menjadi target utama industri hiburan televisi saat ini.
Program pertama berjudul “Rasa-Rasa Horor”, sebuah drama antologi yang menyajikan kisah-kisah menyeramkan dari berbagai daerah di Indonesia. Cerita dalam tiap episode diangkat dari kisah nyata dan legenda urban lokal, seperti hantu pabrik, kampus angker, hingga teror supranatural di rumah kos.
Head of Production SCTV, Lala Sari, mengatakan bahwa program ini hadir karena tingginya minat penonton terhadap genre horor. “Kami ingin menghadirkan horor yang autentik, dekat dengan pengalaman masyarakat. Ini bukan horor ala Hollywood, tapi cerita yang bisa terjadi di sekitar kita,” ujarnya dalam peluncuran program di SCBD, Jakarta, Rabu (16/7).
Program kedua adalah “Soundtrack of Life”, acara musik mingguan yang memadukan live performance dan kisah inspiratif dari para musisi lokal. Program ini tidak hanya menampilkan konser mini, tetapi juga mengupas perjalanan karier, motivasi, hingga sisi personal dari musisi yang tampil.
Beberapa nama besar yang akan hadir di musim perdana “Soundtrack of Life” antara lain Tulus, Mahalini, hingga band indie Barasuara. Acara ini dipandu oleh dua host muda, Vincent Rompies dan Wulan Guritno, yang dikenal dekat dengan dunia musik dan pop culture.
SCTV menegaskan bahwa kedua program ini merupakan bagian dari transformasi konten mereka agar tetap relevan dengan perubahan selera pemirsa. “Kami sadar televisi kini bersaing dengan platform digital. Maka kami juga adaptif: cerita harus kuat, eksekusi harus sinematik, dan relevan dengan kehidupan nyata,” tambah Lala.
Program “Rasa-Rasa Horor” akan tayang setiap Jumat pukul 22.00 WIB, sementara “Soundtrack of Life” hadir setiap Minggu pukul 20.00 WIB mulai pekan depan. SCTV juga menyiarkan ulang konten-konten ini melalui platform Vidio agar menjangkau penonton digital.







