Kamchatka, 8 September 2025 — Gunung berapi Shiveluch, yang terletak di Semenanjung Kamchatka, Rusia, masih menunjukkan aktivitas eksplosif yang intens, memaksa lembaga pemantau abu vulkanik, Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Tokyo, untuk kembali mengeluarkan peringatan resmi terkait ancaman abu vulkanik kepada dunia penerbangan internasional.
Menurut laporan terkini, kolom abu vulkanik dari Shiveluch terpantau menjulang tinggi, sesuai kecaman VAAC Tokyo bahwa “aktifitas eksplosif terus berlanjut.” Namun, belum tersedia data pasti mengenai ketinggian kolom abu dan arah penyebarannya.
Shiveluch merupakan stratovolcano paling utara di Kamchatka, terkenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Gunung ini terus menerus menelurkan lava dan abu, serta pernah mencatat letusan besar mencapai ketinggian beberapa kilometer yang mengganggu lalu lintas udara global.
Abu vulkanik dapat berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada mesin pesawat dan mengurangi visibilitas, sehingga para operator penerbangan diminta memperhatikan peringatan VAAC. Meskipun begitu, belum ada laporan awal mengenai penundaan atau pembatalan penerbangan akibat letusan kali ini.
Meski tidak berdampak langsung pada wilayah Indonesia, aktivitas vulkanik seperti ini penting untuk diwaspadai—khususnya terkait keselamatan penerbangan global dan potensi penyebaran abu ke rute-rute udara lintas benua Asia–Amerika Utara.
Gunung berapi Shiveluch di Semenanjung Kamchatka kembali menunjukkan aktivitas eksplosif dengan pelepasan kolom abu vulkanik yang signifikan—tercapai hingga Flight Level 120, setara sekitar 12.000 ft (sekitar 3.700 m), bergerak ke arah timur laut. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada 7 September 2025 pukul 17:50 UTC, berdasarkan data dari Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Tokyo.
Kolom abu eksplosif seperti ini dapat berpotensi mengancam keselamatan penerbangan, terutama terhadap kerusakan mesin, pengurangan visibilitas, dan pembentukan es di dalam mesin pesawat. Menyikapi hal ini, VAAC Tokyo telah mengeluarkan peringatan abu vulkanik agar operator penerbangan dapat menyesuaikan rute atau menghindari area terdampak.
Shiveluch merupakan stratovolcano paling aktif dan paling kontinu meletus di wilayah Kamchatka dan dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Dengan produktivitas magma mencapai sekitar 0,015 km³/tahun, ia menghasilkan aliran lava, letusan abu, dan longsoran panas yang rutin. Emisi abu vulkanik darinya kerap mengganggu lalu lintas udara antara Asia dan Amerika Utara.
Sistem pemantauan seperti KVERT (Kamchatka Volcanic Eruption Response Team) di Rusia dan VAAC Tokyo secara terus-menerus mengamati aktivitas ini demi keamanan penerbangan dan mitigasi risiko.
Pada 7 September 2025, Gunung Shiveluch kembali memuntahkan kolom abu hingga sekitar 3.700 m, memicu peringatan dari VAAC Tokyo. Aktivitas ini mempertegas potensi ancaman gangguan udara internasional akibat abu vulkanik, serta pentingnya pemantauan berkelanjutan terhadap salah satu gunung berapi paling persistennya dunia.







