Headline, Gema Sumatra – Indonesia dengan tegas mengutuk serangan tank Israel terhadap pos penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon Selatan yang melukai dua anggota tentara Indonesia.
Kedua tentara ini terkena tembakan saat bertugas di menara observasi di Naqoura, dekat perbatasan antara Lebanon dan Israel.
Perutusan Tetap RI untuk PBB, Arrmanatha Nasir, mengonfirmasi bahwa kedua korban telah mendapatkan perawatan medis dan mengalami luka ringan.
Namun, serangan ini melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Semua pihak harus melindungi pasukan perdamaian menurut hukum humaniter internasional.
Indonesia menyampaikan kecaman kerasnya dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB yang di adakan atas permintaan Prancis.
Pada kesempatan tersebut, Harry Prabowo, Deputi Wakil Tetap RI untuk PBB, menegaskan bahwa serangan ini mencoreng multilateralisme.
Pasukan helm biru PBB, yang seharusnya menjadi simbol perdamaian, justru menjadi sasaran kekerasan.
Indonesia juga menegaskan komitmennya terhadap misi UNIFIL dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera memastikan keamanan bagi seluruh pasukan penjaga perdamaian.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menegaskan bahwa insiden serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian melanggar hukum internasional.
Mereka juga memperingatkan bahwa situasi ini dapat membahayakan stabilitas kawasan Timur Tengah yang sedang memanas akibat konflik antara Israel dan Hizbullah.
Pasukan UNIFIL menjaga perdamaian di perbatasan Lebanon-Israel.
Mereka kini menghadapi ancaman semakin besar di tengah ketegangan yang meningkat.
Serangan terhadap tentara Indonesia ini menambah panjang daftar kekerasan yang melibatkan pasukan penjaga perdamaian PBB, yang seharusnya mendapatkan perlindungan dari semua pihak yang bertikai.
Sementara itu, Israel menanggapi insiden ini dengan menyarankan agar UNIFIL melakukan relokasi ke wilayah yang lebih aman di utara Lebanon.
Danny Danon, Perwakilan Israel untuk PBB, menegaskan bahwa tentara Lebanon dan UNIFIL harus meningkatkan tanggung jawab mereka dalam mengendalikan situasi di sepanjang perbatasan.
Menurutnya, kegagalan untuk mengambil langkah tegas dapat memicu eskalasi yang lebih parah dalam konflik di kawasan tersebut.
Hizbullah terus melancarkan serangan roket ke wilayah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Situasi ini semakin memperburuk ketegangan di Lebanon dan sekitarnya.
Israel juga menegaskan bahwa serangan mereka di arahkan kepada milisi Hizbullah yang di anggap sebagai ancaman besar di perbatasan utara Israel.
Hizbullah terus melancarkan serangan roket ke wilayah Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut.
Israel membalas serangan tersebut dengan serangan udara ke wilayah Lebanon, sehingga memicu ketegangan yang lebih besar.
UNIFIL berada di tengah situasi yang semakin rumit, karena harus menjaga perdamaian di tengah eskalasi militer antara kedua pihak.
Indonesia terus mendorong Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah tegas guna memastikan keselamatan pasukan perdamaian di Lebanon.
Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa pasukan penjaga perdamaian tidak boleh menjadi sasaran dalam konflik.
Mereka berada di Lebanon untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di wilayah yang rawan.
Di tengah konflik ini, posisi UNIFIL semakin terancam.
Indonesia berharap Dewan Keamanan PBB segera mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari korban lebih lanjut di kalangan pasukan penjaga perdamaian.
Pasukan Indonesia di UNIFIL juga di pastikan akan tetap menjalankan tugasnya meski menghadapi tantangan yang sangat besar.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News.







