Headline, Gema Sumatra – Pada Senin pagi, 14 Oktober 2024, jet tempur Israel melancarkan serangan mengerikan terhadap tenda-tenda yang menampung pengungsi Palestina di halaman Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs, yang terletak di Deir al-Balah, Gaza.
Serangan ini menyebabkan kebakaran besar yang mengakibatkan banyak korban jiwa.
Laporan dari kantor berita Wafa menyebutkan bahwa area penerimaan rumah sakit di penuhi dengan korban luka dan jenazah.
Situasi di lokasi serangan sangat mengerikan, di mana banyak orang terjebak di dalam tenda yang terbakar.
Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan bagaimana para penyelamat berjuang menghadapi kobaran api yang menghanguskan korban.
Saksi mata menggambarkan ledakan keras dan api yang cepat menyebar karena bahan-bahan mudah terbakar di tenda-tenda yang terbuat dari plastik dan kayu.
Dalam suasana panik, orang-orang berlarian untuk menyelamatkan diri, sementara tim penyelamat berupaya memadamkan api dan mengeluarkan mereka yang terjebak.
Dari informasi yang dihimpun, empat orang telah di pastikan tewas akibat serangan tersebut, dan sekitar 70 lainnya mengalami luka-luka.
Sumber medis menyatakan bahwa angka korban di perkirakan akan meningkat seiring dengan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.
Beberapa saksi mata melaporkan melihat orang-orang terbakar hidup-hidup, serta mendengar teriakan minta tolong di tengah kobaran api.
Salah seorang saksi, Bilal Ezzat Khudari, menceritakan bahwa ia terbangun oleh suara ledakan dan berlari ke rumah sakit untuk melihat apa yang terjadi.
Ia menyaksikan api yang menjulang tinggi, serta gas yang meledak di dalam tenda, membuat situasi semakin parah.
Pihak militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut digunakan sebagai pusat komando oleh Hamas.
Namun, mereka tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung klaim tersebut.
Warga yang selamat menolak tuduhan itu, menegaskan bahwa banyak di antara mereka adalah orang-orang yang tidak bersalah dan hanya mencari perlindungan.
Serangan ini merupakan yang ketujuh kalinya yang di targetkan pada kompleks Rumah Sakit Al-Aqsa, menunjukkan pola kekerasan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Komunitas internasional terus menyerukan di akhirinya serangan terhadap fasilitas kemanusiaan, terutama yang melibatkan pengungsi dan warga sipil.
Situasi di Gaza semakin kritis, dengan banyak orang yang kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap perawatan medis.
Selain itu, aktivis hak asasi manusia mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengambil tindakan nyata.
Mereka ingin respons yang konkret terhadap kekerasan yang terus berlangsung.
Tujuan mereka adalah melindungi hak asasi manusia dan menjamin keselamatan warga sipil di daerah konflik.
Ikuti Update Berita Terkini Gema Sumatra di: Google News







