Surabaya, 9 September 2025 — Tim Nasional Indonesia gagal meraih kemenangan setelah ditahan imbang 0–0 oleh Lebanon pada laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin malam. Pertandingan ini berlangsung keras dan penuh kontroversi, memicu amarah para pendukung Garuda.
Sejak menit awal, Lebanon menerapkan strategi bertahan dengan sesekali melancarkan serangan balik cepat. Timnas Indonesia yang menurunkan skuad terbaiknya kesulitan membongkar pertahanan rapat lawan. Beberapa peluang emas dari lini depan Garuda gagal berbuah gol akibat disiplin barisan belakang Lebanon.
Namun yang paling disorot publik adalah gaya permainan kasar Lebanon. Beberapa pemain Indonesia menjadi korban pelanggaran keras, bahkan sempat memicu insiden di tengah lapangan. Seusai laga, kapten Lebanon Mohamad Haidar menyampaikan permintaan maaf. Ia mengakui permainan timnya keras, tetapi menurutnya hal itu bagian dari strategi untuk menahan serangan Indonesia.
Meski permintaan maaf disampaikan, suporter Indonesia tetap meluapkan kekecewaan mereka. Media sosial dibanjiri komentar pedas, terutama di akun resmi Federasi Sepak Bola Lebanon. Bahkan muncul tudingan bahwa ada upaya sengaja mencederai pemain Indonesia untuk melemahkan tim jelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia mendatang.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyatakan bahwa anak asuhnya tampil dengan semangat tinggi meski menghadapi permainan keras lawan. Ia menekankan bahwa laga uji coba ini menjadi pembelajaran penting untuk mengasah mental dan disiplin pemain sebelum menghadapi turnamen resmi.
Bagi Timnas Indonesia, hasil imbang ini menambah catatan tanpa kemenangan dalam dua laga terakhir. Suporter berharap evaluasi menyeluruh segera dilakukan agar Garuda kembali tampil tajam di lini serang dan tidak mudah terprovokasi lawan di lapangan.
Laga Indonesia kontra Lebanon berakhir imbang tanpa gol, namun meninggalkan kontroversi besar akibat permainan kasar lawan. Meski kapten Lebanon sudah meminta maaf, kekecewaan suporter Indonesia masih membara, menunjukkan besarnya ekspektasi publik terhadap performa Timnas.







