Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner
Opini  

Harangan Wilmar Hutahaean: Rindu yang Tak Putus Pada Kampung Halaman

Di usianya yang sudah senja, Oppu Gora masih menjadi tumpuan harapan bagi banyak orang, dan inisiatif pembangunan darinya masih dinanti-nantikan

Foto: Peresmian Mini Dufan Labersa Toba oleh Oppu Gora Hutahaean dan Wakil Bupati Toba, Audi Murphy Sitorus. Sumber: Dok. Labersa Toba.
Foto: Peresmian Mini Dufan Labersa Toba oleh Oppu Gora Hutahaean dan Wakil Bupati Toba, Audi Murphy Sitorus. Sumber: Dok. Labersa Toba.

OPINI – Slogan ‘usia hanyalah angka’ benar-benar terejawantahkan dalam hidup Harangan Wilmar Hutahaean (HWH), seorang pengusaha yang hingga di senja usianya tidak henti-henti berkarya. Teranyar, ia membangun taman hiburan (themepark) di Balige, Kabupaten Toba.

Terletak persis di belakang Labersa Toba Hotel and Convention Center yang juga milik HWH, pusat hiburan tersebut terdiri dari wahana permainan, sport center, hingga wisata kuliner.

Keberadaan wahana permainan ini membuatnya mirip dengan Dunia Fantasi (Dufan) yang terkenal di Ancol, Jakarta.

Sehingga themepark yang baru saja diresmikan oleh HWH bersama Wakil Bupati Toba—Audi Murphy Sitorus pada tanggal 20 Maret 2025 ini, dinamai Mini Dufan Labersa Toba.

Mini Dufan Labersa memang sangat menarik sebagai pusat hiburan baru di Kabupaten Toba—yang notabene merupakan Kawasan Danau Toba yang oleh pemerintah telah ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Namun yang tak kalah menarik adalah menjadikannya sebagai momentum untuk mengingat kembali nama di balik pembangunan tersebut.

Dialah nama yang sudah disebutkan di awal tulisan ini: Harangan Wilmar Hutahaean (HWH). Orang-orang menyapanya ‘Oppung’, ‘Oppung Dirut’, ‘Sintua HW’, ataupun ‘Oppu Gora’, tergantung pada preferensi orang yang menyapanya.

Lihat Juga:  Perjuangan Tanpa Henti Garuda Pertiwi di Piala AFF Wanita 2024

Sapaan ‘dirut’ mengacu pada posisinya sebagai Direktur Utama PT. Hutahaean, perusahaan yang menjadi tonggak bagi karya-karyanya yang lain. Sapaan ‘sintua’ mengacu pada keaktifan dan kontribusinya di gereja—terkhusus di Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Oppu Gora pernah menjadi anggota Majelis Pusat HKBP pada tahun 1998 hingga 2004. Adapun sapaan ‘Oppu Gora’ mengacu pada cucu pertama dari anak laki-laki pertamanya, yang dalam kebudayaan batak, menjadi panggoaran baginya.

Oppu Gora lahir pada tanggal 24 Mei 1935 di Simatibung, Laguboti, Tapanuli, Indonesia (dulu masih Hindia Belanda), dari pasangan Kitab Lucius Hutahaean dan Selma Br. Hutapea.

Oppu Gora merupakan generasi ke-14 dalam silsilah Marga Hutahaean. Pada tanggal 24 April 1960 di Laguboti, ia mempersunting Tio Monica Br. Sibarani yang setia mendampinginya hingga hari ini. Pernikahan mereka dikaruniai 3 anak laki-laki, dan 5 anak perempuan.

Semuanya sudah berumah tangga dan berketurunan. Beberapa di antaranya bahkan sudah punya cucu. Dengan demikian, Oppu Gora telah sah menjadi buyut.

Dalam kebudayaan batak, ia adalah orang yang gabe, yakni memiliki anak laki-laki dan perempuan, serta telah marpinompar (memiliki banyak keturunan).

Oppu Gora awalnya dikenal sebagai pengusaha kelapa sawit di Riau. Citranya tidak hanya sebagai pengusaha. Kontribusinya pada warga sekitar turut mengukuhkan namanya sebagai salah satu tokoh sosial berpengaruh di Provinsi Riau.

Lihat Juga:  Harapan Baru di Tengah Badai - Dukungan untuk Para Penyintas Kanker

Namun, Oppu Gora adalah sosok yang selalu merindukan kampung halamannya. Pada tahun 2009, ia menebus rasa rindu itu dengan mendirikan pabrik tepung tapioka di Desa Pintu Bosi, Kecamatan Laguboti, Toba.

Layaknya oase di tengah gurun, keberadaan pabrik tersebut berhasil menggerakkan perekonomian warga sekitar.

Warga beramai-ramai menanam ubi untuk dipasok ke pabrik, keluar-masuk wilayah desa menjadi lebih aksesibel, dan ada pula warga yang bekerja sebagai karyawan pabrik.

Foto: Oppu Gora bersama rekan bisnis di Geopark Kaldera Toba. Sumber: Dok. Labersa Toba.

Tak lelah berkarya, pada tahun 2019, Oppu Gora kembali menyatakan rasa rindu pada kampung halaman dengan membangun Labersa Toba Hotel and Convention Center (LTHCC).

Berlokasi di Balige, Kabupaten Toba, LTHCC kini merupakan hotel bintang 4 pertama dan satu-satunya di Kabupaten Toba.

Di samping sebagai manifestasi kerinduan pada kampung halaman, pembangunaan LTHCC juga merupakan sebuah keputusan yang visioner untuk menyambut perkembangan Kawasan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Sebagaimana pabrik tepung tapioka yang ia bangun sebelumnya, LTHCC pun berhasil menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di Toba. Banyak anak-anak Toba yang akhirnya memiliki kesempatan berkarir di kampung halamannya sendiri.

Lihat Juga:  Hasil Survei Capres 2024 Terbaru: Dominasi Elektabilitas Prabowo-Gibran di Pemilu Mendatang

Toba pun tampak lebih hidup, anak-anak muda tak lagi berbondong-bondong meninggalkan tanah kelahirannya dengan dalil “merantau untuk hidup yang lebih baik”.

Pembangunan yang dipelopori oleh Oppu Gora di Kabupaten Toba pun menjamur ke daerah-daerah sekitar. Pada tahun 2024, Labersa Hotel and Convention Center Samosir berdiri di Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Hotel Labersa kini menjadi primadona di Samosir yang terkenal dengan wisata budaya—di samping keindahan alam Danau Toba.

Di Kabupaten Simalungun, Oppu Gora membangun taman hiburan Labersa Simalungun Fantasi yang memadukan wahana permainan berbasis air (waterpark) dengan wahana permainan bertema (themepark). Di kabupaten yang sama, Oppu Gora juga mendirikan pabrik tepung tapioka.

Tahun ini Oppu Gora genap berusia 90 tahun, namun ketokohannya masih terus berlanjut. Perjalanan karirnya sebagai pengusaha menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Jalan hidupnya sungguh-sungguh menunjukkan bagaimana seseorang diberkati untuk menjadi berkat bagi sesamanya.

Di usianya yang sudah senja, Oppu Gora masih menjadi tumpuan harapan bagi banyak orang, dan inisiatif pembangunan darinya masih dinanti-nantikan. Panjang umur Oppu Gora beserta kebaikan-kebaikannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!