Pemprov Riau resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mulai 1 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026, menyusul potensi banjir dan longsor di seluruh kabupaten/kota di tengah cuaca ekstrem.
Kabupaten Agam di Sumatera Barat menjadi wilayah dengan korban terbanyak, 74 warga meninggal, 78 hilang, dan sekitar 2.500 penduduk terpaksa mengungsi. Thermal drone dikerahkan untuk mencari korban.
Banjir dan longsor di Tapanuli Tengah menewaskan 34 orang dan membuat 33 hilang. Seluruh 20 kecamatan terdampak, ribuan kepala keluarga belum bisa dievakuasi karena akses jalan terputus.
Banjir di Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Jambi, melumpuhkan aktivitas warga dan merendam permukiman serta lahan pertanian, sementara BWS Sumatera VI dan pemda memperkuat penanganan tanggap darurat.
BNPB mencatat 116 korban meninggal dan 42 hilang akibat banjir dan longsor di Sumatera Utara, dengan ribuan keluarga mengungsi terutama di kawasan Tapanuli dan Sibolga.
Banjir dan longsor di Sumatera Barat menewaskan puluhan orang dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi, sementara BMKG memperpanjang peringatan cuaca ekstrem hingga 29 November 2025.
Pemerintah Aceh menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari setelah banjir dan longsor di 16 kabupaten/kota menewaskan 22 orang dan memaksa lebih dari 20 ribu warga mengungsi.
Banjir bandang dan longsor di Tapanuli Tengah–Sibolga, Sumatera Utara, menewaskan belasan warga dan puluhan lainnya hilang. Akses jalan utama putus, evakuasi dan distribusi logistik bergantung pada jalur udara dan laut.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.
