Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

MedcoEnergi Ambil Alih Blok Sakakemang dan South Sakakemang di Sumsel Senilai US$90 Juta

Transaksi dari Repsol mencakup 45% partisipasi di Sakakemang dan 80% di South Sakakemang; Medco menjadi operator, menunggu persetujuan pemerintah.

MedcoEnergi akuisisi Sakakemang Sumsel
MedcoEnergi akuisisi Sakakemang Sumsel

GEMASUMATRA.COM – PT Medco Energi Internasional Tbk mengumumkan akuisisi hak partisipasi di dua blok migas strategis di Sumatera Selatan, yakni Sakakemang dan South Sakakemang, dari Repsol dengan nilai sekitar US$90 juta.

Dalam kesepakatan itu, Medco memperoleh 45% di Sakakemang dan 80% di South Sakakemang sekaligus mengambil alih posisi operator pada keduanya, dengan catatan menunggu persetujuan Pemerintah Indonesia.

Manajemen Medco menyebut langkah ini memperkuat pijakan perseroan di kawasan inti Sumatera Selatan dan mata rantai gas di Jawa.

Kedekatan Sakakemang dengan blok Corridor—yang operasinya diambil alih Medco dari Repsol pada 2025—dinilai memberi sinergi infrastruktur dan pasar, termasuk akses ke jaringan pipa utama.

Baca Juga:  Palembang Hentikan Uji Coba Satu Arah di Jalan AKBP Cek Agus

Menurut estimasi tahun 2019, Sakakemang memiliki sekitar 2 triliun kaki kubik (TCF) gas recoverable.
Rencana pengembangannya telah mendapat persetujuan pemerintah, sementara South Sakakemang masih pada tahap eksplorasi awal.

Medco menegaskan bahwa portofolio gas di Sumatera Selatan penting untuk menjaga pertumbuhan dan arus kas jangka panjang, sejalan dengan strategi penguatan aset berumur panjang.

Dalam keterangan resminya, manajemen menyampaikan bahwa akuisisi ini “memperkuat posisi strategis perusahaan di Sumatera Selatan dan peran di rantai nilai gas.”

Pernyataan itu juga menyoroti kombinasi cadangan dan kepemilikan infrastruktur yang memberikan akses ke pasar regional.

Baca Juga:  Inflasi Nasional 2,65%; Sumut Tertinggi 5,32% di September

Di sisi hilir, Medco tahun ini juga menambah kepemilikan di PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) menjadi 40%.

Aset pipa TGI menyalurkan gas ke Riau, Batam, dan Singapura, sehingga integrasi antara pasokan dari Sumatera Selatan dan jaringan transmisi dinilai kian solid.

Bagi Repsol, pelepasan aset ini sejalan dengan strategi rotasi portofolio global.

Perusahaan asal Spanyol tersebut tetap mempertahankan kehadiran di Indonesia melalui bisnis pelumas, sementara fokus upstream diarahkan pada wilayah dan aset yang dianggap memiliki keunggulan kompetitif lebih tinggi.

Transaksi akuisisi dua blok ini menambah deretan manuver Medco pada 2025.

Sebelumnya, perseroan menyepakati pembelian 24% hak partisipasi Repsol di blok Corridor senilai US$425 juta—langkah yang mendapat tanggapan positif dari lembaga pemeringkat karena didukung likuiditas perusahaan.

Baca Juga:  Karhutla Meluas di Sumbar dan Sumsel, Puluhan Hektare Lahan Terbakar

Secara regional, penguatan pasokan gas dari Sumatera Selatan berpotensi menopang kebutuhan industri di Sumbagsel, Riau–Batam, hingga jaringan ekspor ke Singapura melalui pipa yang sudah eksisting.

Namun, implementasi akuisisi masih menunggu persetujuan regulator, termasuk penyesuaian rencana pengembangan lapangan (POD) dan skema komersialisasi yang kompetitif.

Redaksi mencatat, Medco menyebut seluruh proses akan mengikuti ketentuan pemerintah dan otoritas hulu migas.

Perusahaan menargetkan sinergi lapangan dan infrastruktur yang berdekatan diharapkan mempercepat fase pengembangan serta efisiensi biaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *