[BANDAR LAMPUNG, Selasa, 30 September 2025, WIB] — Pemprov Lampung mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul laporan kasus dugaan keracunan di sejumlah sekolah. Gubernur Rahmat Mirzani Djausal memerintahkan kepala daerah hingga puskesmas memperketat pengawasan dapur MBG dan disiplin menjalankan SOP.
Gubernur menyebut distribusi MBG mencapai puluhan juta porsi per bulan. Laporan yang diterimanya mencatat ratusan siswa terdampak di beberapa lokasi sejak akhir Agustus. Penonaktifan sementara dapur/pelaksana yang bermasalah dilakukan [Menunggu verifikasi] sesuai arahan lembaga terkait.
“Mulai hari ini saya instruksikan pemda, Dinas Kesehatan, kader posyandu, hingga puskesmas melakukan pengawasan lebih ketat terhadap dapur MBG,” ujar Rahmat Mirzani Djausal, Gubernur Lampung.
Bagi warga, sekolah, dan UMKM katering, pengetatan ini berarti audit kebersihan dapur, uji sampel menu, hingga penghentian sementara layanan bila ditemukan pelanggaran SOP. Pemeriksaan bahan baku lokal juga diperkuat untuk menjaga mutu rantai pasok.
Pada 29–30 September, media melaporkan insiden di Lampung Utara dan Tulang Bawang dengan puluhan siswa dirawat. Secara nasional, Badan Gizi Nasional disebut menonaktifkan sementara sejumlah SPPG [Menunggu verifikasi]. Pemeriksaaan aparat dan dinas kesehatan setempat masih berlangsung.
Pemprov menyiapkan langkah perbaikan, termasuk pelatihan ulang higienitas, pemeriksaan berkala dapur, dan koordinasi dengan pemerintah pusat. Orang tua diimbau segera melapor ke puskesmas bila anak menunjukkan gejala mual, muntah, atau pusing usai makan.







