PEKANBARU, RIAU, Sabtu, 4 Oktober 2025, WIB — Riau mencatat inflasi bulanan (month-to-month) 1,11% pada September 2025, tertinggi secara nasional. BPS Riau menyebut kenaikan terutama dipengaruhi kelompok makanan, minuman, dan tembakau, di tengah tren nasional yang hanya 0,21%.
Menurut rilis BPS Riau, IHK naik dari 109,95 pada Agustus menjadi 111,17 pada September 2025. Secara tahunan (year-on-year) inflasi Riau 5,08% dan secara tahun kalender (year-to-date) 3,92%. Kelompok pangan naik 3,01% dengan andil 0,99%, diikuti perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,33% (andil 0,10%).
Asep Riyadi, Kepala BPS Riau — “Inflasi bulanan Riau 1,11% merupakan yang tertinggi di Indonesia; pendorong utamanya berasal dari kelompok pangan.”
Kondisi ini berimbas pada biaya kebutuhan harian rumah tangga, khususnya beras, cabai, dan protein hewani. Pemda disarankan mempercepat operasi pasar, penguatan pasokan antardaerah, serta subsidi ongkos distribusi bagi komoditas strategis.
Sebagai pembanding, BPS nasional merilis inflasi Indonesia 0,21% (mtm) dan 2,65% (yoy) pada September 2025. Di internal Riau, wilayah seperti Tembilahan mencatat yoy lebih tinggi dibanding Pekanbaru.
Langkah lanjut: Tim pengendalian inflasi daerah (TPID) diminta memetakan komoditas pemicu di pasar tradisional dan mengatur jadwal operasi pasar jelang akhir tahun, bersama satgas pangan untuk mencegah spekulasi harga.







