[MEDAN/SUMATERA UTARA], Minggu, 12 Oktober 2025, WIB — Hujan lebat sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari memicu luapan sungai dan merendam lima kecamatan di Kota Medan. Ratusan warga terdampak, sebagian mengungsi, sementara pemerintah daerah menyiapkan penanganan darurat dan pendataan lanjutan.
Lima kecamatan yang dilaporkan terdampak adalah Medan Selayang, Medan Maimun, Medan Johor, Medan Polonia, dan Medan Labuhan. Genangan bervariasi dari setinggi betis hingga paha orang dewasa, khususnya di kawasan rendah dan bantaran sungai. Titik banjir tersebar di sejumlah kelurahan, dengan prioritas penanganan pada lokasi dengan akses dan aktivitas warga paling terdampak.
Data sementara Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Sumatera Utara mencatat sedikitnya 194 jiwa dari 80 kepala keluarga terdampak banjir, terutama di Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang. Di sisi lain, laporan sementara penanganan darurat mencatat dibukanya pengungsian bagi 405 jiwa di Kecamatan Medan Labuhan. Angka ini bersifat dinamis karena pendataan masih berlangsung dan sebaran genangan berbeda antar-kelurahan. [Menunggu verifikasi]
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut — “Kondisi terkini masih dalam penanganan dan pendataan oleh pemerintah setempat. Data yang kami terima bersifat sementara dan terus diperbarui seiring asesmen di lapangan.”
Dampak banjir turut mengganggu layanan publik dan mobilitas. Di Kecamatan Medan Labuhan, halaman Markas Polsek tergenang sehingga sebagian sarana perkantoran dan kendaraan dinas terdampak. Sejumlah ruas seperti Jalan K.L. Yos Sudarso (sekitar Jembatan Aloha) dan Jalan Titi Pahlawan dilaporkan tergenang, membuat arus lalu lintas melambat. Warga diminta menghindari titik banjir dan memilih jalur alternatif bila memungkinkan.
Banjir di Medan lazim terjadi saat puncak hujan dan luapan sungai. Kawasan bantaran Sungai Deli dan Babura menjadi wilayah yang kerap rawan genangan saat intensitas hujan meningkat. Kondisi topografi dan kapasitas drainase di sejumlah titik memperbesar risiko genangan cepat (flash flood) ketika hujan turun merata dalam waktu singkat.
Sebagai langkah lanjut, BPBD, perangkat kecamatan, dan relawan mengevakuasi warga yang membutuhkan, menyalurkan logistik dasar, serta menyiagakan posko. Pemerintah kota didorong mempercepat normalisasi drainase lingkungan, pembersihan sedimen di parit utama, dan penataan kawasan bantaran sungai. BMKG memprakirakan hujan masih berpotensi terjadi pada sore–malam hari. Warga di titik rawan disarankan memindahkan barang penting ke tempat lebih tinggi, mematikan aliran listrik di rumah yang tergenang, serta mengikuti arahan petugas di lapangan.







