BATAM, KEPULAUAN RIAU, Senin, 20 Oktober 2025, WIB — Lima hari pascaledakan kapal tanker MT Federal II di galangan PT ASL Tanjunguncang, penanganan korban masih berlangsung. Data sementara menyebut total 31 korban dengan sedikitnya 10 meninggal dunia; sebagian pasien berangsur pulih, namun sejumlah lainnya masih dirawat intensif. Aparat masih menyelidiki penyebab insiden berulang di kapal yang sama.
Rumah sakit rujukan melaporkan pasien luka bakar menjalani perawatan intensif. Dari data terkini, beberapa korban telah dipulangkan, sementara yang lain masih dirawat di ICU. Di lapangan, pemerintah daerah melakukan inspeksi ke lokasi galangan untuk memastikan pemenuhan standar keselamatan dan penanganan korban.
AKP Raden Bimo Dwi Lambang, Kapolsek Batu Aji — “Berdasarkan pendataan ulang, total korban 31 orang: 10 meninggal dunia dan 21 luka-luka. Fokus kami evakuasi, penanganan korban, dan olah TKP.”
Riswanto, Sekretaris A2K3 Kepri — “Ini kecelakaan kerja katastropik. Audit menyeluruh sistem keselamatan di galangan kapal Batam harus segera dilakukan agar budaya K3 benar-benar diterapkan.”
Bagi pekerja dan warga, audit dan perbaikan prosedur di industri berisiko tinggi sangat krusial untuk mencegah kejadian serupa. UMKM sekitar galangan juga terdampak oleh penutupan sebagian operasi; kepastian jadwal kerja mempengaruhi arus pelanggan harian.
Kronologi awal menyebut kebakaran bermula di tangki gas kapal saat pekerjaan perbaikan masih berlangsung, disusul ledakan yang menimbulkan banyak korban. Otoritas menelusuri potensi kelalaian operator serta kepatuhan standar K3, mengingat kapal yang sama dilaporkan pernah mengalami insiden pada Juni.
Langkah lanjut: pemulihan korban, audit menyeluruh K3 oleh pemerintah daerah/instansi terkait, serta evaluasi SOP pekerjaan panas (hot work) di area terbatas. Keluarga korban diimbau memanfaatkan posko informasi resmi untuk pembaruan penanganan medis dan administrasi.







