[PADANG/SUMATERA BARAT], Rabu, 22 Oktober 2025, WIB — Kuota bahan bakar biosolar untuk Sumatera Barat resmi ditambah sekitar 70 ribu kiloliter sejak awal Oktober 2025. Dengan tambahan tersebut, total alokasi tahun ini menjadi kurang lebih 566 ribu KL—naik sekitar 15% dari kuota sebelumnya 497.874 KL. Pemprov Sumbar dan Pertamina menyiapkan percepatan distribusi guna mengurai antrean di SPBU.
Tambahan kuota ini merupakan respons BPH Migas atas usulan Gubernur Sumbar sejak Agustus. Pemerintah memastikan penyesuaian teknis penyaluran ke kabupaten/kota berjalan bertahap. Sejumlah SPBU prioritas akan mendapat suplai lebih dulu untuk menekan antrean kendaraan niaga dan angkutan logistik.
Mahyeldi Ansharullah, Gubernur Sumbar — ‘Terhitung awal Oktober, kuota biosolar bertambah sekitar 70 ribu KL. Dengan tambahan ini, insyaallah kebutuhan hingga akhir tahun tercukupi dan antrean di SPBU segera terurai.’
Dampak langsung penambahan kuota diharapkan dirasakan petani, nelayan, UMKM transportasi, dan logistik antarwilayah. Stok yang lebih longgar dapat menstabilkan waktu angkut dan biaya operasional, terutama di jalur utama Padang–Bukittinggi dan lintas Pantai Barat.
Sepekan terakhir, pemantauan lapangan mencatat sebagian SPBU masih menunggu penyesuaian pengiriman. Pemprov melalui Dinas ESDM berkoordinasi dengan operator untuk pemerataan pasok agar tidak terjadi penumpukan di pusat kota saja.
Ke depan, pemerintah mendorong penyaluran tepat sasaran, pengawasan penyelewengan, serta pemanfaatan kanal digital antrian guna meningkatkan transparansi. Sopir dan pelaku usaha diimbau memantau jadwal suplai SPBU setempat.







