[BATAM/KEPULAUAN RIAU], Selasa, 4 November 2025, 09.50 WIB — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi hujan sedang hingga lebat pada pagi hari di Kepulauan Riau. Wilayah dengan peluang hujan meliputi Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Kepulauan Anambas. Informasi bersifat nowcasting (0–6 jam) dan dapat berubah mengikuti pergerakan awan hujan setempat.
Pada periode ini, kondisi maritim di sejumlah perairan Kepri tergolong gelombang rendah–sedang. BMKG memprakirakan tinggi gelombang rata-rata sekitar 0,1–0,6 meter di perairan Batam, Tanjungpinang/Bintan, dan Natuna–Anambas, dengan titik tertentu berpotensi mencapai kisaran sedang ±1,3–1,7 meter, khususnya di perairan terbuka. Operator kapal kecil, rute antarpulau pendek, dan kegiatan wisata bahari diminta memperbarui informasi sebelum berlayar.
Ramlan Djambak, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam — “Umumnya wilayah Kepri memasuki puncak musim hujan pada November, sehingga intensitas hujan cenderung meningkat.” Pernyataan ini menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama pada jam berangkat kerja dan sekolah.
Bagi warga Batam–Bintan dan kota/kabupaten sekitarnya, dampak yang perlu diantisipasi adalah jalan licin, penurunan jarak pandang saat hujan lebat, serta genangan cepat di titik rawan. Penumpang kapal rute lokal (misalnya Batam–Tanjungpinang, Batam–Karimun, dan kapal pengumpan ke pulau-pulau kecil) sebaiknya menggunakan pelampung standar, memastikan manifest dan batas muatan dipatuhi, serta menunda keberangkatan bila jarak pandang turun drastis. Nelayan kecil disarankan memeriksa kondisi angin dan gelombang setiap beberapa jam.
Sebagai latar, wilayah Kepri kerap mengalami hujan pagi–siang pada fase puncak musim hujan. Data maritim BMKG hari ini menunjukkan perairan Kep. Batam relatif tenang (sekitar 0,3 m), Pelabuhan Sri Bintan Pura tenang (±0,1 m), sementara perairan lebih terbuka seperti Laut Natuna Utara dan timur Natuna dapat berada pada kategori rendah–sedang (sekitar 1,1–1,7 m). Variasi ini membuat keputusan berlayar perlu merujuk pada lokasi spesifik, jenis kapal, dan jam keberangkatan.
Langkah lanjut, BMKG akan memperbarui peringatan dini jika terjadi perkembangan awan konvektif signifikan. Warga diminta: membawa perlengkapan hujan, tidak berteduh di bawah pohon saat petir, menata ulang jadwal keberangkatan laut bila visibilitas menurun, serta memantau kanal resmi BMKG dan BPBD. Operator pelabuhan lokal diimbau memberi pemberitahuan cepat apabila terjadi penundaan/penyesuaian jadwal.







