MEDAN, SUMATERA UTARA, Selasa, 2 Desember 2025, 10.30 WIB — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Belawan mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) untuk kawasan Medan Utara pada 1–9 Desember 2025. Peringatan ini terutama menyasar warga di Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Marelan.
Dalam edaran resmi, BMKG memprakirakan pasang air laut dapat mencapai lebih dari 2,3 meter pada malam hari, dengan puncak pasang sekitar 2,7 meter pada rentang pukul 23.00–04.00 WIB. Kondisi ini berpotensi menggenangi jalan lingkungan, halaman rumah, hingga area pelabuhan dan kawasan bongkar muat, terutama di permukiman rendah yang berhadapan langsung dengan laut.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyono, menyampaikan imbauan agar masyarakat pesisir meningkatkan kewaspadaan. “Kami mengimbau masyarakat untuk bersiaga menghadapi potensi dampak banjir pesisir dan terus memperhatikan informasi terbaru dari BMKG. Warga diharapkan mengamankan barang-barang penting dan memeriksa drainase di sekitar rumah,” bunyi pernyataan tertulis yang dirilis bersama prakirawan BMKG.
Bagi warga dan pelaku usaha di Medan Utara, rob berulang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, mulai dari anak sekolah yang kesulitan berangkat, pedagang di pasar yang lapaknya tergenang, hingga pekerja pelabuhan yang harus berhati-hati saat bongkar muat. Dampak jangka pendek yang sering dikeluhkan adalah kerusakan perabot rumah tangga, lantai yang cepat rusak, dan meningkatnya biaya perbaikan bangunan.
BMKG juga mencatat potensi hujan ringan hingga sedang di wilayah Medan dalam beberapa hari ke depan, dengan kelembapan udara tinggi pada malam dan dini hari. Kombinasi pasang maksimum dan hujan bisa memperparah genangan di kawasan yang sistem drainasenya kurang baik. Menurut pembaruan laman resmi BMKG, kondisi Medan pada Selasa dini hari tercatat berawan dengan suhu sekitar 24–25 derajat Celsius dan kelembapan di atas 80 persen.
Warga pesisir dianjurkan: mengangkat barang elektronik dan dokumen penting ke tempat yang lebih tinggi, memarkir kendaraan di lokasi yang aman dari genangan, tidak membuang sampah ke parit, serta mengikuti informasi dari BMKG, pemerintah kota, dan kelurahan. Nelayan kecil disarankan menyesuaikan jadwal melaut dengan jadwal pasang surut, menggunakan pelampung keselamatan, dan menghindari memaksakan berlayar jika kecepatan angin dan gelombang meningkat.







