[PEKANBARU/RIAU], Rabu, 3 Desember 2025, 10.00 WIB — Dinas Perkebunan Riau menetapkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit kemitraan plasma dan swadaya untuk periode 3–9 Desember 2025 mengalami penurunan tipis sekitar 0,2–0,3 persen, terutama akibat turunnya harga kernel dan pelemahan harga CPO di tingkat perusahaan.
Untuk TBS kemitraan plasma, harga kelompok umur sembilan tahun turun sebesar Rp 6,95 per kilogram atau sekitar 0,20 persen menjadi Rp 3.460,77 per kilogram. Rata-rata harga untuk kelompok umur produktif 10–20 tahun ditetapkan sebesar Rp 3.441,62 per kilogram. Penetapan ini dilakukan melalui rapat tim penetapan harga TBS Plasma Provinsi Riau dengan menggunakan tabel rendemen terbaru hasil kajian PPKS Medan.
Pada skema kemitraan swadaya, penurunan terasa sedikit lebih besar. Harga TBS umur sembilan tahun turun Rp 10,67 per kilogram menjadi Rp 3.401,47 per kilogram, sementara rentang umur 10–20 tahun dipatok Rp 3.364,18 per kilogram. Indeks K yang digunakan untuk swadaya berada di kisaran 92–93 persen, dengan harga rata-rata CPO dan kernel yang juga terkoreksi dibanding pekan lalu.
Kepala Bidang Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perkebunan Disbun Riau, Defris Hatmaja, menjelaskan penurunan minggu ini terutama dipicu melemahnya harga kernel, sementara harga jual CPO tercatat hanya naik tipis atau cenderung stabil. “Penurunan harga minggu ini lebih disebabkan oleh turunnya harga kernel. Kami terus berupaya agar penetapan harga sesuai regulasi dan memberi rasa keadilan bagi pekebun plasma maupun swadaya,” ujar Defris.
Bagi petani sawit di Riau, yang banyak bergantung pada pendapatan harian untuk memenuhi kebutuhan keluarga, penurunan ini berarti marjin keuntungan sedikit tergerus, apalagi di tengah cuaca ekstrem yang membuat akses angkutan TBS ke pabrik kadang terhambat. Di beberapa daerah, jalan kebun menjadi licin dan tergenang sehingga biaya angkut bisa naik.
Disbun Riau mengingatkan petani dan koperasi untuk memperhatikan jadwal panen agar kualitas TBS tetap terjaga, termasuk menghindari buah terlalu matang yang dapat menurunkan rendemen. Di tengah status siaga darurat hidrometeorologi di Riau, petani juga disarankan menyiapkan jalur angkut alternatif dan berkoordinasi dengan perusahaan mitra bila terjadi gangguan cuaca berkepanjangan.
Imbauan praktis untuk petani dan warga:
- Cek kembali kontrak penjualan dengan perusahaan mitra, pastikan harga yang tercantum sudah sesuai keputusan tim penetapan harga terbaru Disbun Riau.
- Atur jadwal panen agar tidak menumpuk di hari-hari dengan prakiraan hujan lebat, mengacu pada informasi BMKG dan pengumuman desa.
- Jaga jalan kebun dan selokan agar tidak tergenang; kerja bakti desa dapat membantu menurunkan risiko kendaraan tergelincir dan TBS rusak di perjalanan.
- Catat setiap perubahan harga yang diumumkan pemerintah provinsi sebagai bahan evaluasi usaha tani dan diskusi di kelompok tani.







