BANDA ACEH, ACEH, Jumat, 28 November 2025, WIB — Pemerintah Aceh menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari setelah banjir dan longsor meluas di 16 kabupaten/kota. Sedikitnya 22 orang meninggal, hampir 120 ribu jiwa terdampak, dan lebih dari 20 ribu warga harus mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan bencana banjir, tanah bergerak, dan longsor telah terjadi sejak 19 November 2025 di sejumlah daerah, mulai Aceh Singkil hingga wilayah tengah.
Total 3.817 kepala keluarga atau 119.988 jiwa terdampak, dengan 6.998 kepala keluarga (20.759 jiwa) mengungsi ke posko dan rumah kerabat.
Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) menyampaikan keputusan penetapan tanggap darurat dilakukan untuk mempercepat mobilisasi logistik dan dukungan lintas lembaga. “Hari ini saya menetapkan Aceh dalam keadaan tanggap darurat bencana hidrometeorologi hingga 11 Desember 2025,” ujarnya di Banda Aceh.
Korban jiwa tersebar di beberapa kabupaten, antara lain Aceh Tengah, Aceh Utara, Aceh Tenggara, dan Bener Meriah. Dua daerah, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah, dilaporkan sempat terisolasi akibat akses jalan yang tertutup longsor.
Foto udara memperlihatkan ruas jalan nasional Medan–Banda Aceh yang terendam di sejumlah titik, sementara sebagian warga memilih bertahan di lantai dua rumah menunggu perahu evakuasi.
BMKG mendeteksi keberadaan sistem awan badai skala besar (MCC) dan jejak melemahnya Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya berkembang dari bibit siklon 95B di perairan timur Aceh.
Kondisi ini, ditambah curah hujan tinggi dan struktur geologi labil, memicu banjir bandang dan longsor berulang di Aceh, Sumut, dan Sumbar. BMKG mengingatkan potensi hujan lebat masih bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pemerintah Aceh bersama pemerintah kabupaten/kota kini memperluas posko pengungsian, memperbaiki jembatan darurat, serta mempercepat pemulihan jaringan listrik dan komunikasi.
Warga di bantaran sungai dan lereng bukit diimbau tidak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh petugas, menyimpan dokumen penting di tempat kedap air, dan menyiapkan tas siaga bila sewaktu-waktu diminta mengungsi.







