JAKARTA, Selasa, 28 Oktober 2025, WIB — Petisi bertajuk “Batalkan pelaksanaan TKA 2025” menggalang dukungan besar di internet dan menjadi perbincangan nasional, termasuk di kalangan siswa dan orang tua di Sumatra. Di sisi lain, pemerintah memastikan Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada tingkat SMA/MA/SMK tetap digelar awal November sembari menyiapkan kanal tanya jawab dan panduan resmi bagi satuan pendidikan.
Petisi yang menyoroti kesiapan sekolah dan siswa ini menyasar jadwal, kisi-kisi, hingga adaptasi kurikulum. Per Selasa sore, sejumlah media mencatat dukungan telah menembus ratusan ribu tanda tangan. Angka dukungan masih bergerak [Menunggu verifikasi angka final]. Petisi menuntut peninjauan jadwal dan skema asesmen agar peserta didik punya waktu persiapan memadai, terutama di daerah yang akses internet dan bahan ajarnya terbatas.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti — “The show must go on! TKA tetap berjalan sesuai jadwal, sudah ada persetujuan Presiden.” Ia menegaskan pemerintah menyediakan dokumen resmi kerangka asesmen dan kanal informasi teknis untuk memastikan sekolah memahami tujuan, materi uji, serta mekanisme pelaksanaan.
Bagi sekolah di Sumatra, implikasinya dua: pertama, memastikan peserta didik memahami struktur TKA dan melakukan simulasi terbimbing; kedua, memetakan akses belajar—termasuk membuka laboratorium komputer sekolah, meminjamkan perangkat, dan menyiapkan jadwal belajar bersama bagi siswa yang terkendala gawai. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten dapat mengoordinasikan sesi tanya jawab daring agar disparitas informasi antardaerah mengecil.
Secara regulatif, TKA berlandaskan Perkaban yang memuat tujuan, mata uji, jenis soal, serta kompetensi yang diukur. TKA dirancang sebagai instrumen pemetaan capaian dan bagian dari ekosistem seleksi pendidikan lanjutan. Pemerintah menyebut asesmen ini melengkapi Asesmen Nasional, bukan sekadar ujian kelulusan, dan hasilnya diharap memberi umpan balik kebijakan.
Langkah lanjut, Kemendikdasmen diminta membuka kanal aduan teknis yang responsif, memperbanyak contoh soal resmi, dan menjelaskan pemanfaatan hasil TKA bagi siswa vokasi maupun akademik. Sekolah dapat menyiapkan jadwal intensif 5–7 hari dengan fokus literasi numerasi, penalaran, dan manajemen waktu ujian. Informasi resmi terbaru di tingkat pusat dan daerah akan diperbarui jika ada penyesuaian.







