GEMASUMATRA, Jakarta – Taman Margasatwa Ragunan kembali menjadi pilihan favorit warga Ibu Kota untuk menghabiskan waktu di akhir pekan. Pada Sabtu, 28 Juni 2025, ribuan pengunjung memadati kawasan kebun binatang yang terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, tersebut sejak pagi hari. Suasana cerah dan momentum libur sekolah menjadi kombinasi ideal bagi keluarga untuk berekreasi sekaligus memperkenalkan anak-anak pada berbagai jenis satwa.
Menurut keterangan dari pihak pengelola, jumlah pengunjung mengalami peningkatan signifikan sejak pagi, diperkirakan mencapai lebih dari 20.000 orang hingga siang hari. Lonjakan ini juga menyebabkan antrean cukup panjang di pintu masuk dan beberapa titik wahana, seperti area gajah, kandang jerapah, serta pusat primata Schmutzer yang menjadi daya tarik utama.
Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Endah Sudarti, mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi menghadapi lonjakan pengunjung, termasuk menambah petugas kebersihan, keamanan, serta memperluas jam operasional untuk beberapa wahana. Ia juga mengimbau kepada pengunjung untuk menjaga kebersihan dan tidak memberi makan satwa secara sembarangan.
Di lapangan, terlihat banyak keluarga membawa bekal sendiri dan menggelar tikar di bawah pepohonan rindang yang tersebar di area taman. Suasana meriah terlihat di berbagai sudut, terlebih di kawasan aviary yang dipenuhi suara kicauan burung dan decak kagum anak-anak yang menyaksikan langsung burung merak, nuri, dan elang dari jarak dekat.
Beberapa pengunjung mengaku senang bisa kembali mengunjungi Ragunan setelah sekian lama. Mereka mengapresiasi fasilitas yang semakin tertata dan kebersihan yang terjaga. Seorang pengunjung dari Bekasi, Rina (35), menyebut Ragunan sebagai tempat yang cocok untuk edukasi anak tanpa perlu menguras kantong karena harga tiket masuk yang masih sangat terjangkau, yakni Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.
Ragunan sendiri dikenal sebagai salah satu kebun binatang tertua di Indonesia. Diresmikan di lokasi saat ini pada 1966, kebun binatang ini memiliki luas sekitar 140 hektare dan menampung lebih dari 2.000 ekor hewan dari berbagai spesies. Keberadaan pusat primata Schmutzer juga menjadikan Ragunan sebagai kebun binatang dengan koleksi primata terbesar di Asia Tenggara.
Dengan antusiasme yang terus meningkat setiap akhir pekan, pengelola Ragunan berharap bisa terus memberikan pengalaman wisata edukatif yang menyenangkan bagi masyarakat, sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya konservasi dan perlindungan terhadap satwa liar.
