Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Yurike Sanger, Istri Ke-7 Soekarno, Wafat di AS

Jenazah dipulangkan ke Indonesia; Kemlu koordinasi dengan otoritas AS

Yurike Sanger
Yurike Sanger

[MEDAN, SUMUT], Selasa, 7 Oktober 2025, WIB — Yurike Sanger, istri ke-7 Presiden pertama RI Soekarno, wafat di Amerika Serikat pada Rabu (17/9) pukul 19.15 waktu setempat. Ia mengembuskan napas terakhir di RS San Gorgonio Memorial, California. Kementerian Luar Negeri melalui KJRI Los Angeles berkoordinasi dengan keluarga dan otoritas setempat untuk proses pemulasaraan serta pemulangan jenazah ke Indonesia. Laporan usia berbeda: sebagian media menyebut 80 tahun, sebagian lain 81 tahun. [Menunggu verifikasi] angka final usia.

Kabar duka semula disampaikan putranya, Yudhi Sanger, melalui unggahan di media sosial. Dalam keterangannya, jenazah akan dibawa ke rumah duka di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan jadwal menyusul.

Direktorat Perlindungan WNI Kemlu menyatakan dokumen akta kematian sedang diproses sebagai salah satu syarat pemulangan, sementara KJRI Los Angeles membantu penanganan jenazah bersama pihak mortuary di California.

Baca Juga:  Prabowo Hadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Dampaknya bagi Sumatra

Yurike lahir di Poso, Sulawesi Tengah, 22 Mei 1945. Ia bertemu Soekarno pada 1963 saat masih pelajar dan aktif di Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Keduanya menikah pada 6 Agustus 1964; perceraian berlangsung pada 1968 ketika situasi politik Indonesia tengah bergejolak. Sejumlah catatan media menyebut almarhumah sempat aktif dalam kegiatan sosial dan—dalam fase hidup tertentu—berpindah keyakinan. Riwayat ringkas ini penting sebagai konteks sejarah pribadi Soekarno yang kerap menarik minat publik.

Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kemlu — ‘KJRI Los Angeles membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia berkoordinasi dengan pihak mortuary dan otoritas di AS.’

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa proses administrasi, termasuk penerbitan death certificate, menjadi langkah awal sebelum pemulangan ke Tanah Air.

Baca Juga:  Logo Sumpah Pemuda 2025 Resmi Dirilis Kemenpora

Informasi rinci mengenai waktu tiba di Jakarta serta lokasi pemakaman menunggu pemberitahuan keluarga. [Menunggu verifikasi] jadwal kedatangan jenazah dan tempat persemayaman di Jakarta.

Bagi pembaca di Sumatra, kabar ini menjadi pengingat akan kedekatan sejarah bangsa dengan para tokohnya. Jejak Soekarno dan keluarganya terhubung dengan sejumlah titik di Sumatra—dari Bengkulu (masa Fatmawati) hingga jejak pergerakan di Sumatra Barat—yang acap dirawat komunitas sejarah dan museum daerah.

Komunitas pegiat sejarah di Medan, Padang, Pekanbaru, dan Palembang kerap menggelar diskusi atau doa bersama untuk mengenang tokoh-tokoh nasional.

Kegiatan serupa berpotensi digelar sebagai bagian edukasi sejarah lokal. [Menunggu verifikasi] daftar acara/komunitas yang akan menggelar peringatan di provinsi-provinsi Sumatra.

Baca Juga:  KPK Usut Legalitas Lahan JTTS, Proyek Tol Sumatra Tetap Berjalan

Sejauh ini, pemberitaan menyebut almarhumah sempat berjuang melawan kanker payudara. Namun, redaksi menekankan bahwa detail medis adalah ranah keluarga dan fasilitas kesehatan; publik diimbau menghormati privasi keluarga serta mengacu pada keterangan resmi.

Bila publik ingin menyampaikan belasungkawa, dapat menunggu informasi keluarga terkait waktu dan tata cara takziah setelah jenazah tiba di Indonesia.

Ke depan, informasi yang dinantikan mencakup: (1) kepastian waktu pemulangan dan rute penerbangan; (2) lokasi persemayaman di Jakarta; (3) keputusan keluarga mengenai pemakaman. Redaksi akan memperbarui data ketika rilis resmi diterbitkan.

Sambil menunggu, pembaca di Sumatra dapat memanfaatkan momen ini untuk menghidupkan literasi sejarah, termasuk meninjau kembali kontribusi para tokoh bangsa dan perannya dalam perjalanan republik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *