Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Banjir dan Longsor Landa Padang Pariaman, Warga Diminta Waspada

Cuaca ekstrem picu bencana di jalur utama pesisir Sumbar

Hujan lebat
Hujan lebat

PARIK MALINTANG, Senin, 24 November 2025, 09.30 WIB — Hujan lebat berkepanjangan sejak Minggu (23/11) memicu banjir dan longsor di sejumlah nagari di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, merendam permukiman warga, merusak badan jalan kabupaten, dan memaksa relokasi sementara sebagian keluarga ke tempat aman. Data sementara BPBD menyebut ratusan warga terdampak di lebih dari sepuluh titik bencana.

Berdasarkan laporan BPBD dan pemerintah daerah, banjir dan longsor terjadi di beberapa kecamatan pesisir dan dataran rendah yang dilalui aliran sungai utama, termasuk wilayah yang sebelumnya juga pernah dilanda bencana serupa.

Pemerintah kabupaten menerjunkan tim gabungan untuk evakuasi, pembersihan material longsor, dan pengecekan cepat kerusakan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, serta jaringan listrik.

Baca Juga:  Banjir Rendam 3 Kecamatan di Aceh Jaya, 606 Warga Terdampak

Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudi Rilis menjelaskan, petugas masih memutakhirkan data jumlah keluarga terdampak di masing-masing nagari. “Kami bersama bupati masih berada di lapangan, memantau langsung penanganan di lokasi bencana,” ujar Rudi dalam keterangan kepada media daerah.

Banjir mengganggu aktivitas warga yang bergantung pada jalur darat menuju Padang dan kabupaten tetangga.

Baca Juga:  Kebakaran Permukiman di Tangkerang Tengah Pekanbaru, 4 Rumah Rusak Berat

Sejumlah pelaku UMKM mengaku kesulitan mengirim barang karena akses jalan tergenang atau tertutup material longsor, sementara petani di beberapa nagari khawatir tanaman padi dan palawija mereka terendam apabila hujan lebat berlanjut dalam beberapa hari ke depan.

Secara historis, Padang Pariaman termasuk wilayah rawan bencana hidrometeorologi di pesisir barat Sumatra. BMKG sebelumnya mengingatkan potensi hujan sedang hingga lebat di sepanjang pantai barat Sumatra, termasuk Sumatera Barat, seiring fase puncak musim hujan dan pengaruh gangguan atmosfer skala regional.

Baca Juga:  Peringatan Dini Hujan Petir & Banjir Rob Lampung

Pemerintah kabupaten mengimbau warga di bantaran sungai dan lereng perbukitan untuk mengungsi sementara jika curah hujan meningkat, tidak beraktivitas di sekitar tebing atau jembatan yang tampak retak, serta segera melapor ke perangkat nagari atau BPBD bila melihat tanda-tanda longsor seperti retakan tanah dan suara gemuruh.

Pemerintah juga menyiapkan usulan bantuan ke provinsi dan pusat untuk perbaikan permanen sejumlah titik rawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *