SERDANG BEDAGAI, Rabu, 15 Oktober 2025, WIB — Luapan Sungai Sei Belutu memicu banjir dengan tinggi muka air hingga 80 sentimeter di sejumlah kawasan Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. BPBD mendirikan dua posko darurat untuk membantu evakuasi dan logistik, sementara air mulai berangsur surut pada siang hari.
Berdasarkan data BNPB dan BPBD setempat, sedikitnya 686 rumah terdampak banjir yang terjadi sejak Selasa (14/10). Selain permukiman, air merendam sekitar 60 hektare lahan kelapa sawit dan 18 hektare tanaman ubi. Desa paling terdampak meliputi Seirejo, Sei Rampah, dan Cempedak Lobang; genangan juga mengganggu akses jalan lingkungan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari — “BPBD Serdang Bedagai melaporkan ketinggian air mencapai sekitar 80 sentimeter di titik-titik terdampak. Dua posko darurat telah diaktifkan untuk percepatan penanganan.”
Dampak paling dirasakan warga adalah gangguan aktivitas harian, akses pendidikan, dan perjalanan kerja, terutama bagi keluarga di bantaran sungai. Sejumlah ruas jalan permukiman terpantau tergenang 30–50 cm, mengakibatkan kendaraan roda dua tersendat dan distribusi barang kebutuhan harian lebih lambat dari biasanya.
Wilayah pesisir timur Sumatra memasuki periode hujan lebih sering. Sepekan terakhir, beberapa kabupaten/kota di Sumut juga melaporkan genangan, sehingga pemerintah daerah diminta mempercepat pembersihan drainase dan normalisasi anak sungai. Banjir berulang di Sei Rampah dipengaruhi kapasitas saluran yang terbatas dan sedimentasi alur sungai.
BPBD mengimbau warga mengevakuasi barang berharga ke lokasi lebih tinggi, menghindari arus listrik di area tergenang, dan memantau pembaruan peringatan cuaca. Pemerintah kabupaten menyiapkan distribusi bantuan sembako, pendataan kerusakan rumah, serta rencana kerja jangka pendek untuk pembersihan sedimen sungai dan saluran lingkungan.







