MEDAN – Wilayah barat daya Nias Selatan diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 pada Sabtu pagi, 12 Juli 2025, sekitar pukul 07.11 WIB. Berdasarkan data resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut pada koordinat 1,01 Lintang Utara dan 96,76 Bujur Timur, sekitar 297 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara.
Gempa terjadi di kedalaman dangkal, yaitu 10 kilometer, yang membuat getaran dirasakan cukup kuat meskipun pusatnya berada di laut. Warga di sejumlah wilayah di Sumatera Utara, seperti Gunungsitoli, Sibolga, bahkan sebagian Medan, mengaku merasakan guncangan ringan hingga sedang selama beberapa detik.
“Awalnya saya kira cuma getaran biasa, tapi jendela dan lampu gantung bergoyang. Saya dan keluarga langsung keluar rumah,” ujar Rini, warga Gunungsitoli, kepada Gema Sumatra.
BMKG menyatakan bahwa gempa ini termasuk jenis gempa tektonik dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi di zona lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di wilayah barat Sumatra. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa tersebut.
Pihak BMKG juga menyebut tidak terindikasi potensi tsunami dari kejadian ini, mengingat magnitudo dan karakteristik gempanya. Meski begitu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik, namun tetap siaga. Periksa kondisi rumah pascagempa, terutama struktur bangunan dan sambungan listrik. Gunakan informasi resmi BMKG sebagai rujukan,” ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Hingga pukul 10.00 WIB, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan signifikan di lokasi yang sama. Namun, evaluasi dan pemantauan terus dilakukan dari Pusat Gempa Nasional untuk mengantisipasi aktivitas lanjutan di zona subduksi Sumatra bagian barat ini.
Langkah Siaga bagi Masyarakat
- Jangan percaya kabar tidak resmi atau isu tsunami palsu.
- Periksa ulang struktur rumah, retakan dinding, atau plafon yang terlepas.
- Simpan dokumen penting dan barang darurat di tempat yang mudah dijangkau.
- Pastikan jalur evakuasi keluarga jelas dan mudah dilalui.
Konteks Seismik Wilayah
Pulau Sumatra dikenal sebagai wilayah rawan gempa karena berada di jalur pertemuan lempeng tektonik aktif. Wilayah barat Sumatra, termasuk sekitar Kepulauan Nias, Simeulue, dan Mentawai, telah mengalami banyak gempa besar dalam dua dekade terakhir.
Kesiapsiagaan masyarakat dan kecepatan respon informasi dari lembaga resmi seperti BMKG menjadi faktor penting dalam mengurangi dampak dari bencana geologi tersebut.