[PADANG/SUMATERA BARAT], Sabtu, 1 November 2025, 11.15 WIB — PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per Sabtu, 1 November 2025. Dexlite (CN 51) dan Pertamina Dex (CN 53) naik Rp 200/liter, sementara Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo tetap. Harga subsidi (Pertalite & Biosolar) tidak berubah.
Mengacu daftar resmi, harga acuan di DKI Jakarta: Pertamax Rp 12.200/liter; Pertamax Turbo Rp 13.100; Pertamax Green 95 Rp 13.000; Dexlite Rp 13.900; Pertamina Dex Rp 14.200. Di Sumatra, harga berbeda antarprovinsi mengikuti biaya distribusi dan kebijakan setempat.
Contoh di Aceh: Pertamax Rp 12.500/liter; Dexlite Rp 14.200; Pertamina Dex Rp 14.500. Riau dan Sumatera Barat: Pertamax Rp 12.800; Pertamax Turbo Rp 13.700; Dexlite Rp 14.500; Pertamina Dex Rp 14.800. Di wilayah Free Trade Zone Sabang dan Batam, beberapa jenis lebih murah dibanding provinsi lain.
“Penyesuaian dilakukan untuk menjaga keberlanjutan pasokan, sementara harga produk bensin RON 92/95 tetap,” mengacu informasi yang dirujuk dari kanal resmi dan pemberitaan ekonomi. Bagi konsumen diesel (angkutan barang, travel antarkota), kenaikan Rp 200/liter berdampak pada biaya operasional.
Untuk warga Sumatra, dampak ini berpotensi pada tarif logistik darat dan laut jangka pendek, terutama di koridor backhaul Aceh–Sumut–Riau–Sumbar. Pelaku UMKM disarankan mulai menghitung ulang ongkos kirim, sedangkan sopir travel dan operator cold chain meninjau rute hemat (misal konsolidasi muatan dan eco-driving).
Sebagai pembanding, operator SPBU swasta (BP/Shell) juga mengumumkan penyesuaian per 1 November di beberapa wilayah, dengan sebagian produk turun (RON 92/95) dan diesel naik. Namun stok dan ketersediaan tiap produk bergantung pasokan lokal.
Langkah lanjut, konsumen dapat memantau panel harga per provinsi dan memilih varian sesuai spesifikasi kendaraan. Pemerintah memastikan harga subsidi tetap, sementara evaluasi harga nonsubsidi dilakukan berkala mengikuti tren minyak dan kurs.
