[PADANG PANJANG/SUMATERA BARAT], Senin, 10 November 2025, WIB — Harga cabai merah di Padang Panjang turun signifikan pada awal November, sementara sejumlah komoditas lain bergerak bervariasi. Pemerintah kota menyebut pasokan yang membaik sebagai pemicu utama penurunan, dan memastikan pemantauan harian agar daya beli warga tetap terjaga.
Pantauan harga harian di pasar tradisional menunjukkan cabai merah turun sekitar Rp 11.500/kg dari kisaran Rp 84.334 menjadi sekitar Rp 72.834/kg pada pekan ini. Di saat yang sama, beberapa komoditas lain cenderung stabil hingga naik tipis, antara lain cabai hijau yang bergerak ke kisaran Rp 47.667/kg dan cabai rawit di sekitar Rp 33.650/kg. Harga beras eceran dan bahan pokok lain masih dalam rentang wajar sesuai pengamatan petugas pasar dan laporan pemerintah kota.
Di tingkat provinsi Sumatera Barat, data agregat pekan ini juga memperlihatkan fluktuasi pangan: kelompok cabai dan bawang bergerak turun di sejumlah titik pantauan, sementara komoditas lain seperti telur ayam ras dan minyak kemasan menunjukkan pergerakan terbatas. Tren ini sejalan dengan pola musiman awal musim hujan ketika suplai hortikultura dari sentra sekitar meningkat, tetapi tetap rentan terhadap cuaca.
“Pasokan dari petani dan distributor membaik sehingga harga cabai turun cukup terasa. Kami tetap memantau agar stabil, dan memastikan distribusi tidak tersendat,” ujar Chandra Erfiko, Analis Perekonomian Setdako Padang Panjang. Ia menambahkan, pemerintah kota menyiapkan opsi intervensi ringan—termasuk pasar murah—bila diperlukan untuk menahan gejolak harga menjelang akhir tahun.
Dampaknya bagi warga, biaya belanja cabai untuk rumah tangga berkurang, memberi ruang bagi pedagang kuliner dan UMKM untuk menekan ongkos produksi. Namun, pelaku usaha diminta tetap waspada karena harga hortikultura kerap cepat berbalik saat cuaca ekstrem, gangguan panen, atau distribusi terganggu.
Sebagai perbandingan, sepanjang Oktober, inflasi Sumbar sempat dipengaruhi kelompok makanan bergejolak. Penurunan harga pada awal November ini memberi napas bagi konsumen, tetapi pemerintah daerah dan tim pengendali inflasi tetap menekankan pentingnya kelancaran pasokan, koordinasi lintas daerah, serta pemantauan biaya logistik.
Langkah lanjut, Dinas Perdagangan bersama perangkat pasar dan TPID akan menjaga akurasi pelaporan harian, memastikan stok aman, dan mendorong operasi pasar/gerakan pangan murah bila lonjakan harga kembali terjadi. Warga disarankan mengecek informasi harga resmi sebelum belanja, membandingkan harga antar pedagang, dan memprioritaskan komoditas lokal yang pasokannya melimpah.







