Fatih Architecture Studio Banner
Fatih Architecture Studio Banner

Lumpuh 10 Jam Akibat Longsor, Jalur Sumbar–Riau via Kelok 9 Kembali Normal

Pembersihan material rampung dan arus dibuka dua arah

Kelok 9 kembali normal
Kelok 9 kembali normal

GEMASUMATRA.COM – Akses penghubung Sumatera Barat–Riau melalui Flyover Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota kembali normal setelah tertutup material longsor sejak Kamis malam.

Pembukaan arus dilakukan bertahap usai petugas gabungan menyingkirkan tanah dan bebatuan yang menimbun badan jalan.

Kondisi terkini memungkinkan kendaraan melintas dua arah dengan pengawasan petugas di lokasi.

Direktorat Lalu Lintas Polda Sumbar memastikan material longsor sudah dibersihkan dari badan jalan.
Petugas tetap disiagakan untuk mengantisipasi potensi susulan dan membantu pengaturan arus di titik rawan.

BPBD Kabupaten Limapuluh Kota menyebut kelumpuhan arus berlangsung sekitar 10 jam, sebelum jalur dinyatakan aman dilalui.

Longsor terjadi pada Kamis, 18 September 2025, sekitar pukul 19.00–19.30 WIB saat intensitas hujan tinggi mengguyur kawasan perbukitan Kelok 9.

Baca Juga:  Status Marapi Tetap Waspada, Warga Sumbar Diminta Jaga Jarak 3 Km

Material berupa tanah dan bebatuan menutup beberapa meter badan jalan sehingga arus kendaraan terhenti total.

Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini, namun antrean panjang sempat terjadi dari kedua sisi.

Tiga unit alat berat dikerahkan untuk mempercepat evakuasi material sepanjang malam.

Tim gabungan dari Balai Jalan, BPBD, TNI–Polri, dan unsur pemerintah daerah melakukan pembersihan berlapis hingga dini hari.

Pada Jumat pagi, kendaraan mulai dapat melintas dan pembersihan sisa material dilanjutkan untuk memperlebar ruang lalu lintas.

Kepolisian mengimbau pengendara tetap waspada terutama saat hujan deras.

Karakter topografi Kelok 9 dengan tebing terjal dan tikungan beruntun membuat kawasan ini rentan longsor ketika tanah jenuh air.

Baca Juga:  118 Titik Panas, Suhu Sentuh 36°C; Warga Riau Diminta Tak Membakar

Pengemudi disarankan menjaga jarak antar kendaraan, menghindari berhenti di bawah tebing, serta mengikuti arahan petugas lapangan.

Pemerintah daerah menyiapkan jalur alternatif jika terjadi gangguan lanjutan.

Langkah mitigasi permanen yang disorot antara lain perbaikan drainase lereng, pembersihan rutin vegetasi yang menahan air, dan pemasangan alat pemantau pergerakan tanah di titik rawan.

Balai Jalan juga diminta memperbanyak rambu peringatan pada segmen yang memiliki sejarah longsor tinggi.

Sejumlah pelaku logistik menyambut normalnya kembali jalur ini.

Kelok 9 merupakan urat nadi pergerakan barang Sumbar–Riau yang menghubungkan sentra produksi dan pelabuhan strategis di pesisir timur.

Pemulihan arus dinilai membantu menekan biaya keterlambatan distribusi dan menjaga suplai bahan pokok ke pasar.

Baca Juga:  Hujan Deras di Jawa Barat Picu Banjir dan Longsor

Warga yang hendak melintas diimbau mengecek prakiraan cuaca, memastikan kondisi rem dan ban kendaraan, serta menyiapkan lampu hazard dan perlengkapan darurat saat berkendara malam hari.

Jika intensitas hujan sangat tinggi, pengendara disarankan menepi di titik aman hingga kondisi memungkinkan.

Laporan potensi bahaya dapat disampaikan ke kanal resmi kepolisian atau BPBD setempat untuk mempercepat respons.

Redaksi akan memantau perkembangan perbaikan lanjutan dan evaluasi teknis penanganan lereng.

Pemutakhiran informasi akan disampaikan jika ada rekayasa lalu lintas baru ataupun penutupan sementara untuk pembersihan susulan.

Masyarakat diharapkan hanya merujuk pada sumber resmi agar terhindar dari kabar yang tidak terverifikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *