[SELATPANJANG/RIAU], Senin, 27 Oktober 2025, WIB — Setelah pemadaman bergilir berhari-hari memicu protes warga, Gubernur Riau Abdul Wahid memanggil manajemen PLN UID Riau–Kepri. Komitmen pemulihan disampaikan: normalisasi dalam 10 hari dengan tambahan 8 unit mesin berkapasitas total sekitar 6 MW untuk menutup defisit pasokan.
Pertemuan di Pekanbaru pada Sabtu malam (25/10) menghasilkan rencana teknis pengiriman mesin dari Jakarta dan Medan. PLN menyebut proses loading sudah berjalan dan instalasi akan dilakukan segera setiba peralatan, agar suplai stabil pada jam beban puncak pukul 17.00–23.00.
“Sepuluh hari ke depan sudah on dengan enam megawatt dan delapan mesin,” tegas Abdul Wahid, Gubernur Riau, merujuk komitmen PLN. General Manager PLN UID Riau–Kepri, Joni, menambahkan durasi pengiriman sekitar empat hari sebelum pemasangan.
Bagi warga dan pelaku UMKM, rencana ini krusial. Pemadaman tak menentu mengganggu proses belajar, usaha kuliner berpendingin, dan layanan kesehatan. Biaya operasional melonjak karena penggunaan genset dan kerusakan peralatan, sementara pedagang basah merugi akibat rantai dingin terputus.
Latar belakangnya, ratusan warga mendatangi Kantor PLN ULP Selatpanjang pada Jumat malam (24/10) menuntut layanan normal kembali. PLN sebelumnya menjelaskan pemadaman dipicu gangguan mesin pembangkit dan defisit daya. Polisi/TNI menenangkan massa dan situasi kondusif.
Langkah lanjut: PLN menjadwalkan pemasangan mesin dan penataan ulang jadwal pemadaman selama masa transisi. Pemprov Riau meminta pemantauan harian serta kanal pengaduan pelanggan aktif. Target normalisasi 10 hari menjadi tolok ukur evaluasi kinerja [Menunggu verifikasi].







