[MEDAN, Kamis, 13 November 2025, 10.10 WIB] — Hujan deras pada Selasa (11/11) malam menyebabkan banjir di Jalan Ngumban Surbakti, Medan. Kemacetan mengular hingga Simpang Pos dan simpang Jalan Setia Budi–Ring Road. Sejumlah kendaraan mogok; pengguna jalan diminta menghindari lokasi saat hujan intens.
Pantauan media menyebut banjir terjadi di beberapa titik, terdalam di sekitar Pengadilan Tinggi Medan. Arus lalu lintas tersendat mulai pukul 21.00 WIB. Kondisi serupa kerap terulang saat curah hujan tinggi. BPBD Sumut sebelumnya mengingatkan puncak musim hujan terjadi pada November sehingga risiko genangan dan limpasan sungai meningkat.
“Harus ada solusi jangka panjang. Pembuatan kanal di kawasan Jalan Ngumban Surbakti dan normalisasi Sungai Babura perlu diprioritaskan,” kata Binsar Simarmata, Anggota DPRD Kota Medan (Dapil 5). Ia menilai genangan tak hanya di badan jalan, tetapi juga menerpa lingkungan permukiman sekitar.
Dampaknya, warga dan pelaku usaha di koridor Ngumban Surbakti melaporkan aktivitas terganggu. Ojek daring dan logistik mikro menunda pengantaran; bengkel dan ritel kecil tutup lebih awal karena akses terputus. Selain kanal, perbaikan drainase lingkungan, penertiban bangunan yang menutup saluran, dan pembersihan sedimen berkala menjadi kebutuhan mendesak.
Banjir di Medan bukan peristiwa tunggal. Data BPBD mencatat sebagian besar kecamatan memiliki titik rawan genangan akibat kombinasi curah hujan, kapasitas drainase terbatas, dan sedimentasi sungai perkotaan. Pada Oktober lalu, ribuan rumah sempat terdampak banjir di beberapa kecamatan, menjadi pengingat perlunya mitigasi struktural dan non-struktural.
Langkah lanjut, Pemko Medan diimbau menyiapkan posko siaga musim hujan, patroli drainase, dan pompa mobile di titik rendah. Pengguna jalan disarankan memantau peringatan dini BMKG Sumut dan memilih rute alternatif saat hujan lebat. Warga di bantaran Sungai Babura diminta tidak membuang sampah ke saluran agar aliran tidak tersumbat.







